Apakah Intermittent Explosive Disorder Bisa Disembuhkan?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – IED atau Intermittent Explosive Disorder adalah gangguan yang terjadi pada kontrol impuls yang membuat kemarahan meledak secara tiba-tiba. Gangguan ini biasanya ditandai dengan menjadikan target sebagai korban ancaman, impulsivitas dan ledakan amarah agresif yang berulang. Orang dengan IED pada dasarnya meledak menjadi amarah yang tidak terkontrol meskipun kurangnya provokasi atau alasan yang jelas.

Orang yang menderita gangguan ini biasanya menggambarkan perasaan hilang kontrol emosi dan berlanjut pada amarah yang tak terkontrol. Orang dengan gangguan ini bisa mengancam atau benar-benar menyerang objek, binatang dan bahkan manusia lainnya. IED dimulai pada masa remaja awal dan bukti pertama dari gangguan ini menunjukan potensi utama pada depresi, kecemasan dan gangguan penyalah gunaan zat.

IED tidak bisa didiagnosis kecuali orang itu sudah menunjukan setidaknya sebanyak 3 episode atau tahap agresivitas impulsif. Penyebab dari IED ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang mempengaruhi seperti genetik, fisik dan lingkungan seperti contoh dibawah ini.

  1. Genetik

Sudah dipastikan salah satu sifat dari gangguan IED bisa diturunkan kepada anak. Tapi, disaat ini belum ada gen yang spesifik untuk diindentifikasi pada dampak yang IED dengan pasti.

  1. Fisik

Penelitian menunjukkan bahwa IED bisa terjadi karena adanya kelainan di area otak yang mengatur gairah dan penghambatan. Agresi Impulsif ini bisa terkait dengan mekanisme abnormal di bagian otak yang menghambat aktivitas otot melalui neurotransmitter atau syaraf pengirim sehingga susunan otot-otot itu tersusun dengan tidak rapi.

  1. Lingkungan

Salah satu faktor yang paling memberikan dampak besar pada IED ini adalah lingkungan. Sudah dipastikan bahwa orang dengan lingkungan dimana mereka yang mendapatkan hukuman yang keras akan membangkitkan IED. Karena sudah habitnya jika anak-anak mengikuti contoh dari orang tuanya dan akan bertindak agresif jika menghadapi sesuatu yang negatif. Teori lainnya ada juga yang menyebutkan, jika anak-anak mengalami hukuman fisik yang keras, mereka mungkin akan menemukan rasa penebusan ke orang lain melalui bentuk yang menurut mereka sama dari rasa yang dialaminya.

Gangguan Intermittent Explosive Disorder yang terjadi pada seseorang bisa di obati dengan beberapa cara diantaranya yaitu :

  1. Treatment Medikasi

Obat-obatan yang digunakan dalam treatment IED : Anticonvulsants, seperti carbamzepine (Tegretol), phenytoin (Dilantin), gabapentin (neurontin) dan lamotrigine (lamictal) Anti cemas, golongan benzodiazepine, seperti diazepam (valium), lorezepam (Ativan)  dan alprazolam (Xanax), Pengatur mood, seperti lithium dan prophanol (Inderal), Anti depressants, seperti fluoxetine (Prozac) dan paroxetine (Paxil)

  1. Treatmen Psikoterapi

Terapi yang digunakan dalam treatment IED adalah :

  • Terapi Psikodinamika, terapi ini dianggap lebih baik dalam mengontrol perilaku dan pikiran-pikiran yang muncul dalm diri individu dalam mengenal perasaan – perasaannya, motivasi, termasuk dalam pikiran sadar dan bawah sadar.
  • Cognitive Behavioral Theraphy (CBT) bertujuan untuk membantu individu lebih fokus dalam pikiran kesadaran dan pola-pola perilaku yang lebih positif dalam mengendalikan dorongan-dorongan impuls untuk mengindari terjadinya ledakan amarah.
  • Group terapi, terapi keluarga dan support group (seperti Alcohol Annoymous)  kadang juga dibutuhkan untuk menolong individu agar tidak terjebak dalm penyalahgunaan alkohol. (DKA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here