SehatFresh.com – Berhubungan seks selagi tidur biasa disebut dengan istilah seksomnia, yakni kegiatan seksual yang dilakukan secara tidak sadar atau salah satu pihak memaksa pasangannya yang sedang tidur untuk bersenggama. Hmm, terdengar berbahayakah menurut Anda?
Seksomnia sebagai adegan yang bukan saja tertuju pada kegiatan seks saat tidur, namun juga bisa berupa masturbasi dan mimpi basah. Penyebabanya bisa dari pengaruh minuman beralkohol atau bisa juga akibat stres ringan.
Namun, ada kalanya gejala seksomnia terjadi bukan karena kedua hal yang disebut di atas dan hal ini perlu segera dikonsultasikan ke seksolog atau bisa juga ke psikolog.
Risiko terburuknya adalah seksomnia berasal dari gangguan jiwa. Hal ini pernah terungkap dalam beberapa kasus kecil, seseorang yang memiliki kecenderungan gairah seksual sangat tinggi (hyper sex) berawal dari gejala ini.
“Pada dasarnya tingkat gairah seseorang dapat diukur dan dikendalikan secara ilmiah. Jadi, tidak benar jika gairah seksual berlebih tidak dapat dikendalikan. Anda hanya perlu melakukan gabungan konsultasi medis dan psikologi secara berkala,” jelas Ann Marie.
Menurut beberapa ahli, seksomnia berkaitan dengan gejala tidur sambil berjalan dan mimpi seram. Semua hal di atas termasuk ke dalam bentuk gangguan tidur yang dikenal dengan istilah parasomnia. Gejala ini, menurut Profesor Meir Kryger dari Universitas Yale, terjadi di bagian-bagian awal proses tidur lelap menuju nyenyak.
“Orang yang mengalami fenomena tidur sambil berjalan, terlihat seperti orang yang terjaga, namun faktanya tidak. Hal ini baru bisa diketahui secara pasti melalui penelitian gelombang otak mereka,” jelas Profesor Kryger.
Seorang spesialis kejiwaan sekaligus dosen dari Stanford University Palo Alto, dr. Christian Guilleminault menyatakan bahwa saat mengalami seksomnia, pasien berada dalam keadaan kesadaran yang berbeda. Perilaku yang tak lazim ini bisa berasal dari aktivitas otak yang abnormal. Orang yang melakukan aktivitas seks sambil tidur menunjukkan gelombang otak lebih lambat. Mereka juga bernapas dengan oksigen yang lebih sedikit dan kondisi mentalnya tidak dalam keadaan normal.
Michael Mangan, seorang dosen psikologi dari University of New Hampshire mengibaratkan bahwa kondisi seks tidak sadar ini mirip dengan gangguan kepribadian ganda. Kondisi ini berbahaya, bahkan berpotensi menimbulkan seks yang mengandung unsur kekerasan.
Faktanya, ditemukan beberapa kasus masturbasi dengan kekerasan yang tanpa sadar akan menyebabkan luka fisik bagi diri sendiri dan pasangan. Penderita, misalnya, bisa melukai alat vitalnya sendiri saat tidak sadar melakukan masturbasi. Belum lagi kalau orang dengan gangguan tidur ini tidak hanya tidur dengan pasangannya, tetapi juga dengan anak. Parahnya lagi, orang yang mengalami seksomnia tidak sadar apa yang telah mereka lakukan saat nanti terbangun. (SBA)