Apakah Nyeri Haid Termasuk Gejala Endometriosis?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Wanita usia produktif merupakan kelompok usia wanita yang dapat melahirkan keturunan. Saat berada di masa produktif, wanita setiap bulannya akan mengalami haid atau menstruasi. Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita kerap menimbulkan gejala atau perubahan dalam tubuh wanita, salah satu gejala yang khas adalah rasa nyeri atau sakit.

Terkadang banyak yang mengkaitkan nyeri haid merupakan gejala dari adanya endometriosis. Apakah endometriosis itu? Endometriosis adalah implan jaringan (sel-sel kelenjar dan stroma) abnormal mirip endometrium (rongga rahim) yang tumbuh di sisi luar kavum uterus dan memicu reaksi peradangan menahun. Endometriosis sering ditemukan pada wanita remaja dan usia reproduksi dari seluruh etnis dan kelompok masyarakat, walaupun tidak tertutup kemungkinan ditemukannya kasus pada wanita perimenopause, menopause dan pascamenopause.

Tanda dan gejala khas pada penderita endometriosis yakni, pada penderita endometriosis sering dijumpai infertilitas (ketidaksuburan). Gangguan haid berupa bercak pra haid atau hipermenore. Hipermenore sendiri merupakan keadaan sakit di sekitar organ reproduksi ketika masa menstruasi, tetapi sakit yang berlebihan.

Selama haid, sejumlah darah haid ada yang berbalik masuk melalui Tuba Falloppii atau saluran telur mengalir ke dalam rongga panggul dan selaput rongga perut (peritoneum). Di dalam darah haid tersebut terbawa serta debris dan sel endometrium masuk ke dalam rongga perut menempel di atas organ-organ panggul dan selaput rongga perut. Akibat dari keadaan tersebut terjadi proses peradangan dengan peningkatan leukosit dan defek imunologi dengan peningkatan aktivitas makrofag di dalam zalir peritoneum.

Terjadi penyimpangan ekspresi dari berbagai sitokin oleh aktivitas makrofag antara lain interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), interleukin-8 (IL-8). Tumor Necrosis Factors-a (TNF-a) dalam zalir peritoneal kesemuanya itu merubah lingkungan zalir peritoneal yang memungkinkan sel endometrium berimplantasi dan bertumbuh menjadi endometriosis. Endometriosis pelvis atau panggul merupakan kelainan endometriosis yang sering terjadi jika dibandingkan dengan endometriosis di tempat lain.

Proses darah haid yang berbalik itu akan terjadi terus-menerus setiap bulan dan sepanjang tahun akhirnya akan menimbulkan nyeri yang berhubungan dengan haid. Perasaan nyeri semakin lama dirasa semakin meningkat dan bilamana pasien sudah tidak tahan lagi baru mereka meminta pertolongan kepada dokter.

Keluhan nyeri pada endometriosis dapat berupa dismenorea (nyeri sebelum, selama dan sesudah haid), nyeri pelvis atau nyeri panggul terasa pada perut bagian bawah. Keluhan nyeri baik dismenorea maupun nyeri pelvis dapat menetap atau hilang timbul atau semakin lama semakin hebat.

Keluhan tersebut akan terasa lebih sakit pada saat perempuan beraktivitas seperti berjalan dan berdiri terlalu lama. Nyeri panggul dapat berupa Iritable Bowel Syndrome (IBS) biasanya terasa sesudah makan. Dari ulasan tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwasanya nyeri pada endometriosis dapat pula terasa saat haid, akan tetapi intensitas dan kualitasnya berbeda. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here