Apakah Penderita HIV/AIDS Boleh Berpuasa?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Bagi penderita HIV/AIDS mengambil keputusan untuk berpuasa atau tidak, memang ditangan penderitanya. Namun, mereka harus mempertimbangkan efek atau dampak terhadap kesehatan tubuhnya selama berpuasa karena kurangnya pasokan obat ARV atau obat penenang di dalam darah akan memberi peluang besar bagi virus HIV berkembang biak semakin pesat.

Penderita HIV/AIDS boleh berpuasa asalkan kondisi kesehatan fisiknya baik dan tidak sedang dalam keadaan sakit. Pasalnya kondisi tubuh merupakan faktor penentu apakah penderita HIV/AIDS mampu berpuasa atau tidak. Jadi, apabila kondisi penderita sudah sangat rentan dan tidak memungkinkan, maka jangan dipaksakan untuk melakukan puasa.

Seorang dokter spesialis gizi, Dr. Paul F Matulessy MN SpGK mengatakan hal yang senada, bahwa tidak ada hal yang menjadi halangan bagi penderita HIV/AIDS untuk berpuasa asalkan kondisi kesehatannya baik. Pasalnya, dengan melakukan cara puasa yang tepat justru akan memperbaiki kondisi kesehatan penderita HIV/AIDS. Selain itu, dengan berpuasa, penderita HIV/AIDS dilatih untuk disiplin dan membantu HIV/AIDS patuh minum ARV sebagai obat penenang.

Meskipun diperbolehkan menjalani ibadah puasa, namun penderita HIV/AIDS dianjurkan untuk mengonsumsi ARV jika CD4-nya di bawah 350. CD4 merupakan jenis sel darah putih atau limfosit. Sel ini merupakan salah satu bagian penting dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh manusia.

Pada orang normal dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500, Sedangkan bagi penderita HIV/AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah, dan nilai CD4 semakin lama semakin menurun. Jika CD4 menurun, makan mikroorganisme patogen di sekitar penderita akan dengan mudah masuk ke tubuh sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Penderita HIV AIDS yang masih ingin berpuasa maka harus mengkonsumsi ARV minimal satu atau dua kali sehari. Nah selama menjalankan ibadah puasa obat ARV bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka.

Selain rutin mengonsumsi obat selama berpuasa, para penderita HIV/AIDS juga sangat dianjurkan untuk memperhatikan asupan makan yang banyak mengandung nutrisi dan izi saat santap  makan sahur dan buka puasa agar terhindar dari berbagai jenis penyakit.. Karena jika penderita HIV/AIDS ini terkena penyakit, nantinya akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuhnya.

Bagi penderita HIV/AIDS yang tetap menjalankan ibadah puasa, sebaiknya tidak melakukan aktifitas yang terlalu berat. Sebenarnya tidak ada perbedaan dengan orang biasa, hanya saja, penderita HIV/AIDS harus disesuaikan dengan kemampuan atau kondisi kesehatan masing-masing penderita.

Sebaiknya penderita HIV/AIDS melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah penderita kuata atau tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. (AGT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here