SehatFresh.com – Janin tidak berkembang di dalam kandungan merupakan kondisi dimana telur yang ada di dalam rahim yang berhasil dibuahi oleh sperma, namun tidak berkembang menjadi embrio, sehingga kehamilan berhenti. Penyebab janin tidak berkembang pertama yang akan kita bahas adalah blighted ovum atau yang dikenal dengan istilah kehamilan kosong.
Blighted ovum merupakan suatu kondisi kehamilan dimana tidak ada perkembangan embrio setelah proses pembuahan yang terjadi didalam tubuh ibu dan hanya menyisakan kantung janin saja. Blighted ovum biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester pertama normal yang dialami oleh wanita sekali dalam beberapa kali kehamilan.
Apakah penyebab kehamilan kosong?
- Penyebab janin tidak berkembang dalam hubungannya dengan kondisi blighted ovum ini merupakan masalah genetik yang secara tidak langsung adalah tanggung jawab orang tua. Kualitas sel telur dan juga sperma dipengaruhi oleh adanya kondisi kesehatan serta asupan nutrisi pasutri. Saat kondisi tubuh mengalami stress atau asupan nutrisi yang kurang, maka kualitas sperma dan telur akan menurun. Kualitas sperma dan telur ini dipengaruhi juga oleh konsumsi obat-obatan tertentu, asupan alkohol, berat badan, diet yang tidak sehat serta merokok.
- Penyebab lain blighted ovum ini yaitu infeksi sejumlah virus dan parasit seperti Toxoplasma, virus Rubella, Citomegalovirus dan virus Herpes simpleks (TORCH).
- Selanjutnya penyebab janin tidak berkembang adalah sebuah kelainan darah yang dialami oleh wanita hamil. Kelainan darah ini dikenal dengan istilah trombofilia, dimana darah penderitanya memiliki kecenderungan untuk mengalami pembekuan dan hal ini bila dialami oleh seorang wanita hamil maka janin yang dikandung tidak akan berkembang. Penderita trombofilia sering kali mengeluhkan keguguran berulang.
- Janin berkembang berkat adanya kromosom pada kehamilan yang normal. Namun jika sperma mengalami kekosongan kromosom, bisa terjadi kehamilan kosong. Jika sperma berisi kromosom yang tidak normal, kehamilan dengan janin yang tidak berkembang bukan mustahil terjadi.
- Diabetes melitus pada ibu hamil rentan memberi dampak komplikasi pada kehamilan. Komplikasi tersebut antara lain bayi berukuran besar atau janin yang terlalu kecil. Tentu saja ukuran bayi atau janin tersebut tidak sesuai dengan usia perkembangannya. Jika sedari awal janin sudah kecil, bukan tidak mungkin janin tersebut akan tidak berkembang kelak.
Apabila anda mengalami blighted ovum, maka kunjungi dan konsultasikan ke dokter. Pada umumnya wanita yang mengalami blighted ovum akan dianjurkan untuk melakukan kuret untuk membersihkan sisa-sisa janin yang tidak berkembang agar tidak mengganggu kesehatan. Mereka yang mengalami blighted ovum mempunyai potensi hamil kembali, maka dari itu jaga program diet, seimbangkan berat badan agar tetap ideal, konsumsi makanan kaya akan nutrisi serta rajin berolahraga untuk mengatasi stres. (KKM).