Atasi Keputihan Harus Sesuai dengan Penyebabnya

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sebenarnya, keputihan pada wanita adalah hal yang normal. Namun, kondisi ini sering membuat wanita tidak nyaman dan resah. Apalagi bila keputihan terjadi berulang.

Keputihan adalah kondisi keluarnya cairan kental dengan warna kuning atau kehijauan dari vagina. Umumnya cairan ini memiliki aroma amis yang pekat dan juga agak berbau busuk. Saat keputihan terjadi, wanita akan sering mengalami nyeri pada perut hingga rasa gatal dan panas yang muncul pada bibir vagina.

Seperti diutarakan di atas, keputihan sebenarnya adalah hal yang normal dan sehat karena pada dinding vagina dan leher rahim terdapat kelenjar yang memproduksi cairan, sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk menjaga kesehatan organ intim wanita. Keputihan yang normal pada umumnya berwarna putih susu atau jernih dan tidak berbau. Kadar cairan akan meningkat pada masa tertentu, seperti saat menyusui, berhubungan seksual dan pada saat atau sekitar masa menstruasi.

Keputihan yang normal sebenarnya tidak memerlukan penanganan khusus, yang perlu dijaga adalah agar keputihan tidak berubah menjadi tidak normal. Bila sudah tidak normal, segeralah atasi keputihan. Tapi, jangan sembarang melakukannya karena cara mengatasinya harus sesuai dengan penyebabnya. Berikut adalah uraian lebih jelasnya:

  • Infeksi jamur

Dokter akan melakukan pengobatan sesuai tingkat keparahan yang dialami. Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat berupa salep, obat oral antijamur atau obat yang dimasukkan ke dalam vagina. Pasien disarankan untuk kontrol maksimal dua bulan setelahnya.

Dan jika infeksi jamur ini kerap berulang, pasangan Anda akan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan juga. Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, berbahan tidak menyerap keringat dan pembalut yang mengandung parfum. Sebaliknya, konsumsilah makanan sehat dengan gizi seimbang.

  • Gonore

Dokter akan merekomendasikan dua pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit gonore, yaitu dengan suntikan antibiotik atau antibiotik yang diminum.

  • Klamidia

Gangguan keputihan akibat klamidia bisa diobati dengan antibiotik. Dokter bisa memberikan antibiotik sekali dosis. Sebagai pilihan lain, dokter bisa memberikan pil antibiotik yang harus diminum secara kontinyu selama tujuh hari. Antibiotik harus dihabiskan meski gejala sudah hilang untuk mencegah terjadinya resistensi.

  • Trikomoniasis

Antibiotik adalah obat yang umumnya diresepkan oleh dokter sebagai cara mengatasi keputihan akibat trikomoniasis. Pada wanita hamil, trikomoniasis berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau sebelum waktunya. Meski jarang terjadi, infeksi ini juga dapat ditularkan kepada sang bayi saat proses melahirkan.

  • Vaginosis bakterial

Jika Anda tidak memiliki gejala yang mengganggu dan tidak sedang hamil, bisa saja dokter tidak memberikan obat-obatan. Tetapi seperti infeksi bakteri lainnya, antibiotik akan menjadi pilihan pengobatan. Antibiotik dapat diberikan selama 5-7 hari dan tidak boleh dihentikan sebelum habis.

  • Herpes genital

Guna menanganinya, Anda membutuhkan resep obat antivirus yang tepat dari dokter. Sementara menjalani pengobatan, jagalah kebersihan vagina untuk mencegah infeksi sekunder (biasanya infeksi bakteri) pada lesi kulit. Hindari memegang-megang lesi kecuali saat mengoleskan krim pengobatan. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here