SehatFresh.com – Seperti yang sudah semua ketahui, kehebohan tentang adanya virus baru yang penyebarannya sangat cepat yaitu Coronavirus atau disebut juga dengan COVID-19. Kehebohan ini berasal dari kota pelabuhan di Hubei, Wuhan, China pada desember tahun 2019 lalu.
Kasus pertama ditemukan pada salah satu pekerja di pasar seafood di Wuhan dengan keluhan yang menyerupai gejala pneumonia. Hingga banyak yang terinfeksi virus dan awal Januari jumlah korban makin banyak dan ditemukan pasien pertama yang meninggal akibat virus ini.
Coronavirus adalah salah satu keluarga Coronaviridae, yang mana anggotanya terdapat alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus dan deltacoronavirus. Golongan Alpha dan beta memiliki target infeksi pada mamals atau mamalia seperti manusia. Sedangkan gammacoronavirus dan deltacoronavirus target infeksinya adalah burung. Merupakan betacoronavirus, seperti SARS dan MERS yang muncul sebagi pneumonia virus.
Pada 6 Maret 2020 total kasus hingga 97.771 dengan 3.346 kematian. Tiongkok melaporkan terdapat kemungkinan peningkatan risiko kematian untuk penderita Covid-19 dengan diabetes, hipertensi, pasien dengan penyakit kardiovaskuler dan lansia. Bagaimana implikasi COVID-19 terhadap jantung?
50% kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit merupakan pasien dengan penyakit penyerta, 80% adalah dengan pasien penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler. Pada kasus pasien Covid-19 yang meninggal pertama adalah seorang laki-laki dengan usia 61 tahun yang memiliki riwayat merokok lama, dengan komplikasi penyakit seperti ARDS, gagal jantung dan henti jantung. Pada beberapa kasus berkembang menjadi Myocarditis.
Keterlibatan utama yang berhubungan dengan wabah virus pada saluran pernapasan terhadap jantung.
- Analog Influenza, pada kasus dengan penyakit influenza kecuali flu oada tahun 1918 memiliki angka kematian pasien dengan penyakit kardiovaskular lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyakit penyerta lain.
- Analog virus umum, pasien dengan penyakit arteri koroner dan gagal jantung memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami eksaserbasi.
- Analog SARS dan MERS, penyakit ini diketahui memiliki hubungan dengan miokarditis, infark miokard akut, dan onset dini gagal jantung
- Analog SARS akut, pada penyakit penyerta ini sering terjadi penurunan fungsi ventrikel kiri secara subklinis walaupun tanpa riwayat penyakit jantung sebelumya.
Bagaimana cara pencegahan Covid-19 dengan implikasi terhadap penyakit jantung?
Sebelum mengetahui panduan klinis pada Covid-19, anda perlu mengetahui apa itu coronavirus hingga cara penularannya. Covid-19 ditularkan melalui droplet dan dapat hidup diluar tubuh. Gejala awal yang timbul pada pasien dewasa seringkali batuk dan disertai sesak nafas.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker, namun sebaiknya juga disertai dengan menjaga kebersihan tangan. Perlu diketahui Covid-19 ini dapat meluas dan berpindah dengan cepat, sehingga kita perlu waspada dan bersiap.
Pada kasus Covid-19 orang yang memiliki penyakit jantung sangat dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri dan menjaga kebersihan diri. pada pasien yang memiliki masalah di bagian jantung disarankan untuk :
- Vaksinasi, termasuk vaksin pneumokokus dan influenza
- Mencuci tangan dengan sabun dan cara yang benar setiap setelah melakukan aktivitas.
- Tetap menjalankan terapi untuk penyakit jantung.