Bahan Bahaya dalam Kosmetik

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Perawatan wajah dan tubuh sudah menjadi ritual rutin sehari-hari. Memiliki tubuh yang wangi, rambut berkilau, dan kulit yang lembab pastinya menjadi dambaan setiap wanita. Penggunaan kosmetik adalah cara yang dipilih oleh para wanita untuk mewujudkan hal tersebut. Setiap hari kita menggunakan produk yang kita anggap aman, tetapi kenyataannya produk-produk tersebut belum tentu aman sepenuhnya. Sebagian besar dari 25.000 jenis bahan kimia yang digunakan dalam produk perawatan wajah dan tubuh belum diuji mengenai efek toksik jangka panjang.

Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan bahan berbahaya dalam kosmetik semakin marak terjadi. Ada begitu banyak bahan kimia dalam produk kecantikan (lotion, sampo, makeup, sabun, dan produk perawatan lainnya) yang terserap langsung ke aliran darah setiap kita mengaplikasikannya pada kulit. Berawal dari dorongan kuat untuk tampil cantik dan pengaruh tayangan iklan di media, terkadang banyak wanita yang kurang selektif dalam memilih produk kosmetik walaupun harganya sangat mahal. Tidak semua produk kecantikan dengan harga mahal terjamin aman bagi kesehatan. Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui kandungan kosmetik yang terkandung di dalamnya.

Berikut ini adalah beberapa kandungan bahan kimia berbahaya yang sering terkandung dalam produk kosmetik yang harus dihindari : 

  • Paraben

Paraben atau juga disebut Methylparaben, Propylparaben, Butylparaben adalah kelompok bahan kimia yang banyak digunakan sebagai pengawet dalam industri kosmetik dan farmasi. Bahan kimia ini banyak ditemukan di produk-produk perawatan wajah, sabun mandi, sampo dan pembersih. Paparan paraben jangka panjang telah dikaitkan dengan efek estrogenik yang dapat merangsang tumbuhnya kanker di payudara. Belum ada penelitian yang berhasil menunjukkan bahwa penggunaan paraben secara berulang dan berkepanjangan aman bagi tubuh.

  • Phthalates

Phthalates merupakan bahan kimia yang benar-benar perlu dihindari. Dibutylphthalate (DBP, DEP, dan butil ester) merupakan bahan kimia yang digunakan agar produk kosmetik dapat menyerap ke kulit. DBP telah diklasifikan sebagai salah satu zat karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker. Phthalates dapat ditemukan di ditemukan dalam lotion, parfum, hair spray dan cat kuku. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan masalah kesehatan reproduksi dan peningkatan risiko kanker payudara.

  • Petrokimia

Hampir semua produk perawatan kulit mengandung zat sintetis atau bahan kimia berbasis minyak bumi. Studi telah menemukan bahwa aplikasi oral dan topikal petrokimia pada hewan pengerat mengakibatkan anemia, degenerasi ginjal, dan kerusakan saraf ke otak dan sumsum tulang belakang. Bahkan beberapa hewan mati sebelum studi berakhir. Beberapa warna sintetis, seperti FD & C Blue No. 1 telah diduga sebagai zat karsinogen.

  • Fragrance

Wewangian yang terdapat dalam produk kosmetik dapat menyebabkan iritasi kulit. Wewangian kosmetik dibuat dengan bahan kimia sintetis yang murah yang meniru aroma alami produk yang sudah ada di alam. Perusahaan menggunakannya karena lebih murah daripada menggunakan aroma alami.

  • Sodium Lauryl Sulfate

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) or Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah zat kimia yang paling yang paling terkonsentrasi dalam produk sampo. Zat kimia ini sangat mudah berpenetrasi ke dalam kulit, dan begitu masuk di tubuh, bahan kimia ini akan terakumulasi di jantung, hati, paru-paru, dan otak.

  • Hidrokinon

Hidrokinon (hydroquione) banyak digunakan dalam produk kosmetik karena dapat menghambat melanogenesis (proses pembentukan melanin) sehingga mengurangi warna gelap pada kulit. Dampak dari hidrokinon adalah kulit menjadi iritasi, terbakar bahkan menyebakan kanker. Hidrokinon termasuk dalam golongan obat keras yang perlu diminimalisir bahkan dihindari penggunaannya.

  • Merkuri

Merkuri atau air raksa merupakan zat kimia yang tergolong ke dalam kategori logam berat yang berbahaya. Merkuri dalam konsentrasi yang kecil sekalipun sudah merupakan zat racun. Penggunaan merkuri dalam kosmetik dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan seperti perubahan pada warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, alergi, kerusakan otak,kerusakan ginjal, dan gangguan perkembangan janin.

  • Retinoat

Retinoat merupakan asam vitamin A yang sering digunakan dalam obat jerawat yang berfungsi mencegah pembentukan komedo. Retinoat dapat menyebabkan iritasi kulit dan telah diklasifikasikan sebagai zat karsinogen (pemicu kanker) dan zat teratogen (penyebab cacat janin).

  • Rhodamin B

Rhodamin B adalah zat pewarna yang sering digunakan dalam kosmetik. Sebenarnya, rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang digunakan di industri tekstil. Rhodamin  tidak haya dapat menimbulkan iritasi kulit, tapi juga dapat merusak fungsi saluran pernapasan bahkan menyebabkan kanker.

Meski saat ini pihak BPOM telah menarik hampir semua produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya, namun kewaspadaan dan kecermatan tetap diperlukan untuk benar-benar memastikan apakah produk kosmetik yang Anda pilih tergolong aman. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan apakah kosmetik yang akan dibeli sudah kadaluarsa atau belum. Ada beberapa hal yang menandakan bahwa suatu produk kosmetik sudah kadaluarsa seperti warna yang berubah (keruh), bau lebih menyengat, dan juga tampak berjamur. Jangan pernah korbankan kesehatan Anda hanya untuk tampil cantik yang sifatnya sementara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here