Bedanya Anak Laki-laki dengan Perempuan Dari Segi Komunikasi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Setiap anak adalah unik dan berkembang dengan tahapan yang berbeda-beda. Berbeda jenis kelamin pun, anak juga punya perkembangan yang berlainan, termasuk dari segi komunikasi. Faktor genetik atau hormonal sangat memengaruhi fungsi otak sehingga membedakan reaksi anak laki-laki dan perempuan terhadap keterampilan verbal.

Anak laki-laki cenderung lebih lambat berbicara dan memiliki kosa kata yang lebih sedikit daripada anak perempuan. Sebaliknya, anak perempuan cenderung lebih mahir membaca tanda-tanda non verbal, seperti intonasi dan ekspresi sehingga secara umum anak perempuan lebih terampil berkomunikasi, terutama yang melibatkan emosi dan penguasaan kata-kata.

Anak laki-laki lebih senang mengekspresikan dirinya melalui gerakan dan senang dengan benda-benda bergerak. Sehingga penelitian menyatakan bahwa anak laki-laki lebih cepat dua bulan untuk memahami hukum pergerakan dari anak perempuan. Berbeda dari anak laki-laki, anak perempuan lebih senang untuk meniru orang tuanya sebagai usaha mereka untuk berkomunikasi dengan mereka.

Maka tak heran bila anak perempuan terlihat lebih tertarik untuk terus menjaga eye contact sehingga mereka lebih mudah mengenali perubahan emosi yang terlihat di wajah ayah atau ibunya. Anak laki-laki, pada usia tiga hingga 12 bulan, sulit untuk mengenali ekspresi takut sehingga sering kali mereka terkesan tidak mempedulikan ekspresi orang tuanya yang ketakutan bila anak laki-laki mereka melakukan hal berbahaya.

Dilihat dari keinginan anak perempuan untuk mencoba berkomunikasi dengan orang tuanya, dapat diprediksi bahwa anak perempuan akan lebih cepat bisa berbicara, menurut penelitian pada usia 16 bulan perempuan sudah dapat mengucapkan setidaknya 100 kata, sedangkan laki-laki pada usia tersebut baru dapat mengucapkan 30 kata.

Tetapi jangan anggap bahwa anak laki-laki tidak suka untuk berkomunikasi. Anak laki-laki lebih menyukai menatap wajah orang dalam bentuk grup dibanding individual. Berdasarkan penjelasan di atas, orangtua perlu memahami cara berkomunikasi yang efektif pada anak laki-laki maupun perempuan. Misalnya bisa menyiasati anak laki-laki yang cenderung kurang menyukai kontak mata dengan memancingnya bercerita lebih terbuka atau curhat melalui beragam aktivitas fisik yang ia sukai.

Jika Anda ingin anak laki-laki Anda lebih terbuka mengenai masalahnya, Anda harus melibatkan diri dengan kegiatannya, misalnya permainan komputer, melukis, olahraga dan lainnya. Otak laki-laki memang tidak dirancang untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun karena ia lebih waspada dengan apa yang terjadi di sekitarnya, maka ia tidak akan keberatan sering menghentikan kegiatannya sejenak untuk menjawab pertanyaan orang tuanya.

Maka, dia akan bisa berbicara terbuka sambil melakukan kegiatan tersebut. Kebalikannya, anak perempuan cenderung lebih mudah untuk curhat, blak-blakan ketimbang anak laki-laki. Bahkan, jika dipancing sedikit saja biasanya anak perempuan akan menjelaskan panjang-lebar mengenai kejadian yang ia alami di sekolah hari ini.

Tugas Anda adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong atau menyela pembicaraan ketika anak sedang asik berbicara. Tanpa disadari, Anda juga sekaligus mencontohkan untuknya bagaimana menjadi pendengar yang baik. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here