SehatFresh.com – Alzheimer identik dengan orang lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi otak. Setidaknya, itulah anggapan banyak orang. Padahal, Alzheimer adalah salah satu turunan dari demensia. Keduanya pun tak sama persis. Pendeknya, demensia adalah istilah umum untuk berbagai kondisi, termasuk Alzheimer
Baik Alzheimer dan demensia merupakan gangguan otak yang gejala utamanya adalah kesulitan untuk mengingat berbagai hal. Di Indonesia, keduanya sering disebut dengan satu istilah yang sama, yaitu pikun. Padahal, dua kondisi ini sejatinya berbeda.
Demensia dapat merangkum banyak kondisi yang berhubungan dengan otak dan harus dianggap lebih sebagai sindrom daripada penyakit. Demensia dapat diartikan sebagai sekumpulan gejala yang mengganggu fungsi kognitif otak untuk berkomunikasi serta melakukan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah demensia biasanya menggambarkan kesulitan untuk berpikir yang dialami seseorang, artinya terdapat lebih dari satu gangguan kognitif yang dapat menyebabkan seseorang mengalami demensia. Tidak hanya orang tua, remaja atau pria dan wanita di bawah 30 tahun pun bisa mengalami demensia akibat kecelakaan yang berdampak pada kerusakan otak atau stroke.
Sementara itu, Alzheimer adalah suatu penyakit dan merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami gejala demensia. Penyakit Alzheimer berada di bawah ‘payung’ demensia. Sebanyak 50 Persen diagnosis demensia sebenarnya adalah gejala Alzheimer. Penyebab penyakit ini sulit ditelusuri, namun usia senja bisa berpengaruh besar.
Alzheimer adalah penyebab dari 60 hingga 70 persen kasus demensia. Alzheimer juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk penyakit spesifik dari demensia. Berbeda dengan beberapa penyakit atau gangguan fungsi tubuh akibat infeksi dan penggunaan obat yang menyebabkan demensia, penyakit Alzheimer disebabkan kerusakan atau kematian sel otak dan belum dapat disembuhkan hingga saat ini.
Alzheimer merupakan penyakit yang bersifat bertahap dan berlangsung dalam waktu yang lama. Biasanya seseorang mulai terdiagnosis pada umur 60 tahun. Namun, orang muda pun sudah bisa mengalami penyakit Alzheimer.
Alzheimer dan demensia memiliki berbagai gejala yang sama. Keduanya ditandai dengan gangguan kinerja otak untuk berpikir dan mengingat, merasa bingung terus menerus, kesulitan untuk berkomunikasi baik dengan lisan maupun tulisan, serta mengalami perubahan kepribadian.
Gejala awal demensia adalah kesulitan berpikir dan mengambil keputusan. Sedangkan orang dengan Alzheimer biasanya ditandai dengan kesulitan mengingat berbagai hal dan akan mengalami gejala demensia seiring dengan berjalannya waktu.
Pemicu Alzheimer lebih sulit diketahui bila dibandingkan dengan demensia. Faktor yang membuat Alzheimer sulit dikenali adalah fakta bahwa kondisi tersebut hanya bisa dikonfirmasi secara pasti melalui otopsi.
Memang, pemicu seseorang untuk mengalami Alzheimer dan demensia biasanya adalah pertambahan usia. Namun, sekali lagi yang perlu diingat, baik Alzheimer maupun demensia bukanlah hal yang lumrah untuk terjadi pada lansia karena ini merupakan gangguan kesehatan. (SBA)