Benarkah Makanan yang Dibakar Memicu Kanker?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Makanan yang dibakar mempunyai rasa khasnya tersendiri. Namun, tahukah Anda ternyata makanan yang dibakar tidak sesehat yang Anda kira? Makanan yang dibakar bisa jadi tidak sehat dan meningkatkan risiko terkena kanker. Jika anda termasuk penggemar makanan yang dibakar, perlu waspada resiko kanker.

Apalagi jika anda memiliki riwayat keturunan mengidap penyakit berbahaya tersebut. Memang, makanan yang dibakar apalagi dengan arang terasa lebih lezat dan biasanya aromanya lebih menggoda. Tapi perlu Anda ketahui akibat dari makan makanan yang dibakar.

Mambakar makanan seperti daging, ayam atau ikan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Senyawa protein dalam otot yang ada dalam daging, ayam atau ikan dapat bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik. Senyawa karsinogenik ini bernama heterocyclic amines (HCA).

Selain itu, senyawa lain yang disebut sebagai policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) juga bisa terbentuk dan meningkatkan risiko kanker. Senyawa PAH terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.

HCA dan PAH mulai terbentuk ketika suhu pembakaran mencapai 100C dan bisa menjadi lebih berbahaya saat suhu mencapai 300C. HCA dan PAH dapat merusak komposisi DNA dalam gen Anda, sehingga dapat memicu perkembangan sel kanker. Sel-sel kanker ini dapat berkembang menjadi kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, sampai kanker getah bening. Hal ini mungkin terjadi karena senyawa karsinogenik HCA dapat menyebar ke jaringan lain di seluruh tubuh melalui aliran darah.

Anda tidak harus menghindari konsumsi ikan bakar. Makanan bukan satu-satunya penyebab kanker, masih banyak penyebab kanker lainnya yang lebih besar. Namun, ada baiknya Anda membatasi, jangan terlalu banyak atau sering makan makanan yang dibakar, terutama daging yang dibakar. Daging atau ayam memiliki kandungan protein dan lemak yang lebih banyak dibandingkan ikan.

Sehingga, senyawa HCA yang terbentuk dari pembakaran daging bisa lebih banyak dibandingkan ikan bakar. Selain itu, daging atau ayam membutuhkan waktu lebih lama saat dibakar dibandingkan ikan bakar. Semakin lama makanan dibakar, maka semakin berbahaya. Jadi, risiko ikan bakar dalam menyebabkan kanker sebenarnya lebih kecil dibandingkan jika Anda makan daging atau ayam bakar.

Untuk Anda yang hobi memasak bakar-bakaran namun takut dengan resiko kanker, ada beberapa tips memasak. Sebaiknya Anda rendam daging dahulu sebelum di masak agar tekstur daging lebih lunak sehingga butuh waktu pemanggangan yang lebih lama.

Selain itu, bisa juga rebus dulu dagingnya agar lemaknya hilang. Saat memanggang, anda bisa melapisi daging dengan daun pisang, alumunium foil agar tidak secara langsung terkena dengan arang. Terakhir, jangan lupa makan timun setelah makan makanan yang dibakar karena timun mengandung zat antikarsinogen. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here