Benarkah Permainan TTS Bisa Cegah Pikun di Usia Senja?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Usia tua identik dengan pikun. Tapi, tak semua orang berusia senja berarti akan pikun. Pikun bisa dicegah. Salah satu caranya dengan rutin mengisi teka-teki silang (TTS).

Selama ini banyak orang menganggap bahwa kebugaran tubuh adalah satu-satunya hal yang penting jika ingin tetap sehat sampai usia tua nanti. Padahal, meski tak terlihat, otak juga perlu untuk tetap bugar agar kerjanya tetap optimal.

Bermain TTS dapat membuat otak tetap bugar. Tak hanya itu, bermain TTS juga bisa mempertajam ingatan jangka pendek. Mengisi TTS di pojok kolom koran akhir minggu atau di buklet khusus yang dijual di warung rokok memang terlihat seperti aktivitas sepele untuk mengisi waktu luang. Namun ternyata, manfaat TTS penting bagi otak. Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa teka-teki silang alias TTS bermanfaat untuk merangsang kerja otak. Tidak hanya untuk kaum muda, tetapi juga untuk mereka yang sudah masuk kategori lanjut usia.

Pertanyaan dan kotak-kotak kolom TTS yang menjebak melatih otak untuk terus berpikir, menganalisis, melatih kecerdasan emosional, hingga menguji daya ingat karena semua pertanyaan yang ada menuntut Anda untuk mengingat nama, tempat, peristiwa, kata-kata asing, dan hal-hal lain yang kadang bahkan tidak pernah terpikirkan atau terlupakan. Pada akhirnya TTS bisa kembali menyegarkan otak sehingga dapat bekerja lebih optimal.

Menurut penelitian, orang yang sering bermain TTS akan memiliki ketajaman otak di kemudian hari. Penelitian ini melibatkan 17.000 orang berusia 50 tahun. Penelitian ini dilakukan oleh University of Exeter Medical School dan Kings College London. Para partisipan penelitian ini diberikan pertanyaan seberapa sering mereka memainkan teka-teki silang. Penelitian ini menggunakan sistem uji kognitif, dan menemukan bahwa partisipan yang lebih sering bermain teka-teki silang memiliki perhatian, penalaran, dan ingatan yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak.

Penelitian ini juga menemukan bahwa “usia” otak dari seseorang yang sering bermain TTS lebih muda 10 tahun dari usia biologis mereka. Ketajaman fungsi otak ini khususnya dilaporkan pada kecepatan penalaran tata bahasa dan akurasi ingatan jangka pendek. Profesor Keith Wesnes dari University of Exeter mengatakan bahwa keterampilan fokus, penalaran, dan ingatan bisa sangat dipengaruhi oleh permainan kata-kata seperti TTS.

Tambah pula, sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di JAMA Neurology, kegiatan merangsang otak seperti bermain TTS ampuh untuh mencegah pikun. Penelitian ini melibatkan 2.000 orang lanjut usia dengan usia rata-rata 70 tahun.

Selama masa penelitian, para partisipan mengajukan beberapa pertanyaan terkait keterlibatan lansia dalam kegiatan merangsang kognitif seperti bermain permainan asah otak seperti catur dan teka-teki silang, terlibat dalam kegiatan sosial, hingga membuat kerajinan tangan.

Hasil pengamatan menunjukkan lansia yang aktif bermain komputer mengalami penurunan kerusakan kognitif atau daya guna otak hingga 30 persen. Sementara itu, mereka yang aktif melakukan kegiatan sosial hingga membuat kerajinan tangan mengalami penurunan kerusakan daya guna otak sebesar 22 hingga 28 persen. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here