SehatFresh.com – Vagina bagi seorang wanita di anggap sebagi mahkota yang dimilikinya. Karena bagian tubuh tersebut memiliki banyak keistimewaan bagi dirinya sendiri dan bagi pasangannya. Daerah tersebut harus benar-benar memerlukan ketelatenan dalam merawat dan menjaga kebersihannya agar terhindar dari beberapa gangguan yang menyerang daerah tersebut. Ada beberapa fakta yang memang terbukti mengenai gangguan atau masalah pada vagina yang disebabkan dari ketidaktelatenan seorang wanita dalam menjaga dan merawat organ intimnya.
Permasalahan yang biasa di alami oleh wanita pada daerah vagina diantaranya yaitu rasa gatal dan keputihan. Apabila wanita tersebut telah rajin dan telaten dalam merawat dan menjaga kebersihan daerah vagina mengapa masalah tersebut masih saja terjadi pada dirinya? Adakah penyebab lainnya dan benarkah rumor yang beredar bahwa stress dapat membuat vagina terasa gatal?
Rumor yang beredar tersebut memanglah sebuah pernyataan yang benar. Apabila seseorang mengalami stres fisik dan emosional maka akan menyebabkan iritasi dan rasa gatal pada vagina. Seorang wanita yang mengalami stres akan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi rentan terhadap terjadinya infeksi penyebab terjadinya gatal. Menurut seorang dokter Obgyn di Santa Monica yang bernama Sherry Ross, MD menyatakan bahwa pada saat wanita mengalami stress, terkadang wanita tersebut memiliki kebiasaan tertentu seperti menggigit kuku dan juga menggaruk bagian tubuh tertentu seperti organ intim.
Selain itu beliau juga mengatakan bahwa kebiasaan menggaruk vagina justru bukanlah suatu tindakan yang dapat menenangkan diri seorang wanita saat dilanda stress, akan tetapi kebiasaan tersebbut malah akan membuat itch-scratch cycle atau yang disebut dengan siklus kegatalan yang akan memicu rasa gatal yang lebih dahsyat. Hal tersebut diakibatkan karena seorang wanita yang dalam kondisi stres akan memicu pelepasan zat kimia yang diproduksi oleh sel tubuh yang disebut dengan histamin.
Menurut pendapat lain yang dikatakan oleh dr Noviyanti, SpOG menyatakan bahwa pada saat wanita mengalami stres maka dalam tubuh wanita tersebut akan mengeluarkan hormon kortisol yang menyebabkan gangguan hormonal. Gangguan hormonal trsebut akan berdampak yang mengakibatkan keseimbangan pH pada vagina dan memicu terjadinya keputihan yang berlebih. Menurut beliau tak sedikit wanita yang menganggap jika hal ini merupakan persoalan yang enteng. Padahal apabila dibiarkan maka lama kelamaan hal ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Keputihan akan membuar daerah vagina menjadi lembab tentunya hal ini akan menyebabkan rasa gatal. Kondisi yang lembab pada daerah vagina tidak hanya memicu rasa gatal saja akan tetapi vagina dengan mudah terserang berbagai jenis infeksi yang membuat masalah semakin memburuk karena kondisi lembab sangat disukai oleh perkembangan bakteri, virus dan jamur.
Apabila anda merasakan beberapa tanda gejala seperti bisul dan lecet pada vulva, rasa nyeri di sekitar genetalia, vagina bengkak dan kemerahan, anda mengalami kesulitan untuk BAK, keluar keputihan yang berbau dan berwarna kuning kehijauan, dan rara tidak nyaman pada saat melakukan hubungan seks, gejala tersebut harus anda waspadai. Sebaiknya apabila anda mengalami tanda tersebut maka anda segera pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi tersebut dan berkonsultasi agar segera mendapatkan penanganan. (KMY)