Benarkah Stress dan Depresi Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Disfungsi ereksi ialah gangguan dimana seorang pria kesulitan untuk ereksi atau bahkan tidak mampu melakukan ereksi. Penyebabnya juga bermacam-macam. Salah satu penyebab yang sering dipercaya banyak orang adalah stress dan depresi. Lalu, benarkah jika stress dan depresi sebabkan pria mengalami disfungsi ereksi?

Pernyataan di atas ada benarnya karena disfungsi ereksi juga bisa disebabkan karena adanya faktor psikologis. Bahkan penelitian dari University of Maryland menemukan bahwa sebanyak 15 persen disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor psikologis. Faktor psikologis tersebut diantaranya stress, depresi, kecemasan dan juga masalah diantara pasangan.

Disfungsi ereksi bisa diawali dengan stress yang anda rasakan, karena pria cenderung memiliki peran yang tinggi maka jika misalnya dia gagal dalam pekerjaan lalu mereka akan lebih fokus pada hubungan seksual agar berhasil atau juga tidak gagal seperti dalam hal pekerjaan. Hal itu akhirnya memicu pria beranggapan bahwa itu menjadi tuntutan untuk mereka yang pada akhirnya berujung pada stress dan menyebabkan depresi. Saat anda sudah mengalami depresi, anda akan selalu berpikir buruk terhadap diri sendiri dan merasa tidak mampu untuk membuat hubungan seksual yang baik.

Meski depresi dan stress menyumbang dalam menyebabkan disfungsi ereksi, tidak serta merta itu menjadi penyebab utama. Sebab ada juga faktor fisik yang menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi.

Salah satu faktor fisik atau fisiologi yang menyebabkan disfungsi ereksi yaitu adanya penurunan testosteron. Seperti yang kita ketahui bahwa hormon yang satu ini sangat penting keberadaannya bagi pria. Testosteron sangat membantu sisi kejantanan pria seperti meningkatkan libido, produksi sperma dan tentunya keberhasilan untuk ereksi juga diperngaruhi oleh testosteron.

Bahkan rendahnya testosteron juga bisa menyebabkan pria merasa mudah marah dan depresi. Oleh karena itu stress dan depresi yang anda rasakan kemungkinan dikarenakan rendahnya kadar testosteron dalam tubuh sehingga menyebabkan disfungsi ereksi.

Dokter berpendapat bahwa mengetahui penyebab dari disfungsi ereksi itu penting. Harus dipisahkan apakah disebabkan oleh faktor psikologis atau faktor fisik karena pengobatannya juga tergantung dari penyebab disfungsi ereksi yang anda rasakan. Jika stress yang anda rasakan disebabkan dari faktor fisik makan fisiknya yang diobati terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke terapi psikologisnya.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa menjaga kesehatan psikologis juga penting karena tubuh akan sehat jika secara fisik dan mental juga sehat. Apalagi jika ingin terhindar dari disfungsi ereksi, maka kesehatan psikologis juga penting dijaga. (DKA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here