Benarkah Wanita yang di Sunat Dapat Tingkatkan Kemampuan Orgasme?

SehatFresh.com – Tidak hanya laki-laki yang disunat, namun sunat terhadap perempuan juga telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Di Indonesia, praktik sunat perempuan sudah dilakukan, terutama di kalangan keluarga muslim. Namun praktik ini tidak lagi terdengar di awal tahun 2000, karena dikaitkan dengan sulitnya mencari tenaga medis profesional yang mampu melakukan tindakan ini.

Secara medis sunat perempuan bukan berarti tidak ada manfaatnya. Namun sunat dipercaya bisa meninggikan syahwat perempuan ketika berhubungan intim. Sunat wanita yang ada di masyarakat Indonesia dan Asia umumnya dilakukan dengan cara menoreh clitroral hood (tudung klitoris) atau ada juga yang memotongnya. Perempuan yang terbuka klitorisnya, akan lebih mudah mencapai orgasme dibandingkan wanita yang tidak.

Ketika perempuan disunat, hanya sebagian kecil klitoris yang dipotong. Hal ini juga tidak membuat perdarahan atau malah perubahan anatomi. Saat wanita dirangsang secara seksual klitoris menjadi lebih tegak dan membesar, kondisi ini mirip dengan penis pada pria. Karena tudung klitoris berfungsi melindung kepala klitoris.

Fungsi dari tudung klitoris adalah melindungi klitoris yang sensitif dari iritasi dan cidera dan juga mencegah stimulasi berlebih pada situasi non seksual. Ukuran penutup klitoris sangat beragam, dari yang kecil hingga besar. Pada kelompok individu dengan penutup klitoris yang besar, menjadikan kepala klitoris tidak bisa terlihat atau terpapar. Tudung klitoris yang besar, akan menghambat gairah dan rangsang seksual sehingga membuat wanita sulit mencapai orgasme.

Salah satu pendapat mengatakan sunat perempuan dilakukan untuk mengontrol gairah seksual seorang perempuan usia muda yang selanjutnya menjaganya untuk tetap dalam keadaan virgin hingga menikah. Satu sisi sunat perempuan dilakukan untuk mempermudah wanita mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangannya.

Sunat perempuan dilakukan dengan cara menggores kulit yang menutupi bagian depan klitoris tanpa sedikitpun melukai klitoris. Perlakuan tudung (hoods) klitoris, mirip dengan tindakan hoodectomy yang jamak dilakukan dokter spesialis bedah di dunia, namun dengan indikasi medis.

Secara teknis, penorehan tudung klitoris dilakukan menggunakan needle khusus. Karena umumnya dilakukan pada usia kurang dari 5 tahun, dengan anatomi tudung klitoris yang masih sangat tipis dan belum banyak dilalui pembuluh darah serta saraf. Tindakan ini sangat minim pendarahan dan rasa sakit.

Penorehan tudung klitoris selanjutnya membuat klitoris lebih terbuka pada usia dewasa terkait perkembangan organ termasuk di dalamnya vagina. Di sisi lain kebersihan vagina terutama sekitar klitoris menjadi Iebih terjaga dan terhindar dari bau yang tidak sedap. Batas usia yang disarankan untuk melakukan sunat perempuan ini adalah sampai 7-10 tahun.

Akan tetapi sebagian ulama lain berpendapat boleh dilakukan sampai mencapai Akil baligh. kepada orangtua yang memiliki anak perempuan sebelum usia baligh harus segera disunat. Manfaat dari sisi medis sangat berguna dan pasti perempuan akan merasa bahagia serta rasa percaya dirinya meningkat. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here