Bisakah Gangguan Anti Sosial atau Sosiopat Disembuhkan?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Seorang psikopat juga bisa disebut sebagai seorang sosiopat atau seseorang yang memiliki kecenderungan mengucilkan dirinya sendiri dari orang lain dan lingkungannya. Sikap anti sosial memang diyakini dimiliki oleh seorang psikopat. Walaupun seorang psikopat memiliki kecenderungan sakit jiwa, namun terdapat perbedaan yang sangat besar dan jelas antara seorang psikopat dengan orang gila.

Perbedaan dengan gila adalah bila orang gila tidak menyadari apa yang diperbuatnya, maka sebaliknya, seorang psikopat mengingat dan mengetahui dengan jelas setiap perbuatannya. Bahkan bukan tidak mungkin ia justru merencanakan terlebih dahulu apa yang hendak dilakukannya dengan matang.

Bisakah disembuhkan?

Sebagai kelainan kepribadian yang belum bisa dipastikan penyebabnya, sosiopat belum bisa dipastikan bisa disembuhkan atau tidak. Perawatan terhadap penderita sosiopat bukan saja tidak menyembuhkan, melainkan justru menambah parah gejalanya, karena sosiopat yang bersangkutan bisa semakin canggih dalam memanipulasi perilakunya yang merugikan orang lain.

Gangguan ini akan membaik sendiri dengan bertambahnya usia, misalnya energi yang tidak sebesar waktu muda. Perilaku sosiopat biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa mencapai puncak di usia 40 tahun-an, mengalami fase plateau sekitar usia 50 tahun-an lantas perlahan memudar.

Psikopat juga bisa disebabkan kesalahan pola asuh. Jadi waspadai anak yang pemarah, suka berkelahi dan melawan, melanggar aturan, merusak dan bengis terhadap hewan serta anak yang lebih kecil.

Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang tertutup dan mudah bergaul, yang kalem dan serius atau penuh banyolan, serta ada juga yang cuek bebek dan yang penuh belas kasih. Egois juga menjadi salah satu karakteristik kepribadian klasik yang ada dalam diri banyak orang, terlepas dari apakah ia seorang yang ekstrovert atau introvert.

Tingkat keegoisan setiap orang bisa berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa orang semata murni hanya keras kepala, tapi ada segelintir orang yang begitu manipulatif sehingga cenderung jatuh ke dalam kategori yang ekstrim seperti narsisistik atau bahkan sosiopati.

Untuk lebih memahami perbedaan antara ketiganya, perlu dipahami lebih dulu bahwa konsep narsisme di sini bukanlah kelompok orang yang selalu mengunggah foto selfie di berbagai akun medsosnya. Dalam dunia psikologi modern, seseorang yang memiliki kepribadian yang unik adalah orang-orang yang memiliki ego besar, dengan kesombongan dan rasa mementingkan diri sendiri yang juga sama besarnya. Orang-orang narsis ini mendambakan untuk terus-menerus dikagumi oleh orang lain.

Sosiopat memiliki sifat mirip atau menganggap dirinya adalah yang terbaik, segalanya, pusat dunia. Keduanya cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri, atau lihai memengaruhi orang lain untuk memercayainya dan/atau menawarkan “fakta alternatif” yang ia rangkai sedemikian rupa sehingga terlihat nyata. Baik orang yang narsis atau sosiopat tidak memiliki rasa empati, alias kepedulian dan welas asih terhadap orang lain.

Menurut harian psikologi, sifat empati merupakan tolak ukur penting dari apakah seseorang benar-benar hanya murni sekadar keras kepala atau memang memiliki gangguan kepribadian nyata. Jika misalnya Anda dipertemukan dengan situasi yang memunculkan sifat egois Anda, lalu Anda mampu menunjukkan penyesalan, dan mungkin sungguh-sungguh bertekad mengubah perilaku dan kebiasaan buruk ini di masa depan, besar kemungkinan Anda seseorang murni yang keras kepala atau egois.

Orang-orang yang egois masih bisa merasakan empati. Sementara orang-orang dengan gangguan kepribadian seperti sosiopati atau narsisisme tidak. Yang ada, mereka mungkin akan meledak marah ketika sifat mereka dikritik, atau mereka mungkin memalsukan rasa empati tersebut demi mendapat poin plus dari masyarakat. Mereka mungkin saja menunjukkan penyesalan, iba atau murah hati, tapi tidak ingin atau gagal membuat perubahan nyata dalam sikapnya. (MLS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here