SehatFresh.com – Penyakit klamidia merupakan salah satu dari beberapa penyakit kelamin dan dari sekian banyak penyakit kelamin yang ada, chlamydia (klamidia) adalah salah satu penyakit yang paling banyak dialami. Penyakit klamidia merupakan penyakit infeksi menular seksual karena dapat dengan mudah menyerang seseorang melalui hubungan seks yang tidak aman.
Dengan kata lain, klamidia termasuk penyakit kelamin sekaligus penyakit menular seksual yang cukup umum, karena bakteri Chlamydia trachomatis yang mengakibatkan penyakit klamidia bisa dengan mudah menyebar, bahkan tanpa menimbulkan gejala tertentu. Jadi, banyak orang yang tak sadar ia memiliki bakteri tersebut di dalam tubuhnya.
Komplikasi dari klamidia bisa menyebabkan penyakit radang panggul, akibatnya terjadi kerusakan saluran tuba falopi pada sistem reproduksi. Kondisi ini juga akan membuat ovarium dan rahim bermasalah. Akibatnya, Anda mungkin akan sulit hamil dan memiliki keturunan, selain itu dapat menimbulkan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Biasanya, penyakit ini ditandai dengan gejala seperti keluarnya cairan tidak normal dari vagina atau sensasi panas saat buang air kecil. Bila memang seseorang yang mengalaminya, jangan keburu berkecil hati dan pupus harapan dulu. Penyakit klamidia masih dapat disembuhkan dan dihilangkan dari tubuh.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit klamidia bisa sembuh sepenuhnya dan tidak akan berubah menjadi komplikasi jika mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Dokter akan meresepkan 2 jenis antibiotik guna menghambat perkembangan bakteri penyebab klamidia di dalam tubuh yaitu azitromisin (Zithromax) dan doksisiklin.
Antibiotik jenis lain seperti eritromisin, levofloxacin dan ofloxacin, juga dapat diberikan bila memang dibutuhkan. Semua obat yang diresepkan oleh dokter sebaiknya di minum secara teratur sesuai anjuran yang ditentukan. Di akhir masa pengobatan, pastikan telah menghabiskan semua obat yang diberikan oleh dokter supaya dapat sembuh total.
Namun apabila seseorang sedang hamil, biasanya dokter akan mempertimbangkan perawatan dan pemberian jenis antibiotik yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Dalam beberapa kasus infeksi klamidia yang sudah tergolong parah, maka seseorang memerlukan pengobatan yang lebih baik dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit guna memperoleh penanganan khusus.
Pasien akan diberikan antibiotik melalui infus atau intravena (IV), serta obat pereda nyeri untuk mempercepat penyembuhan. Setelah rutin minum obat dan mematuhi semua anjuran dari dokter, infeksi klamidia kemungkinan akan sembuh dalam kurun waktu sekitar 1-2 minggu. Selama masa ini, pasien belum diperbolehkan untuk berhubungan intim dengan pasangan sampai dokter menyatakan bahwa tubuh telah terbebas dari bakteri penyebab klamidia.
Meski begitu, 3 bulan kemudian Anda masih diharuskan melakukan pemeriksaan ulang guna memastikan bahwa tubuh kamu memang telah benar-benar terbebas dari penyakit klamidia. Cara ini sekaligus mencegah kemungkinan bakteri klamidia berkembang lebih jauh jika ternyata masih memilikinya. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter jika Anda masih merasakan gejala klamidia, meskipun sudah mematuhi aturan minum antibiotik sampai habis. (DKA)