SehatFresh.com – Berbicara mengenai seks memanglah bukan suatu hal yang tabu untuk di perbincangkan. Akan tetapi pada kenyataannya ada beberapa penyakit yang terjadi hanya pada wanita yang di pengaruhi oleh kehidupan seks, contohnya infeksi vagina, kanker serviks, adanya kelenjar bartholini dan lain sebagainya. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya beberapa masalah pada wanita khususnya penyakit kanker serviks yaitu dilakukannya pemeriksaan pap smear. Apa yang anda ketahui mengenai istilah tersebut?
Istilah pap smear ditemukan oleh seorang dokter yang bernama Dr Geroge Papanicolaou pada sekitar 40 tahun yang lalu. Istilah pap smear pada waktu itu dilakukan untuk mengetahui kondisi sel-sel dalam serviks. Hingga saat ini tindakan tersebut masih dilakukan oleh para wanita untuk mendeteksi berbagai masalah yang terjadi di rahim. Pada tahun 2009 Lestadi mendefinisikan istilah pap smear yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari sel-sel yang lepad dari sistem alat reproduksi wanita. Sedangan menurut pendapat lain yang dinyatakan oleh Fitria pada tahun 2007 bahwa istilah pap smear adalah suatu tes yang telah di pakai bertahun-tahun dengan harga ekonomis dan aman yang bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya kelainan yang terjadi pada sel rahim.
Menurut Sukaca 2009 menyatakan bahwa tujuan dilakukannya pemeriksaan pap smear yaitu untuk menemukan apakah terdapat sel-sel yang tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker serviks, sebagai bentuk deteksi awal untuk mengetahui adanya gejala kanker leher rahim, untuk mengetahui adanya kelainan pada sel-sel kanker leher rahim, dan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keganasan dari kanker serviks. Pap smear dilakukan dengan cara mengambil sekret yang ada di dalam vagina dan kemudian diletakan di objek glas kemudian di kirim ke laboratorium untuk mengetahui hasil tes uji laborat.
Ada beberapa pertanya di kalangan wanita yang mempertanyakan apakah setelah melakukan pemeriksaan pap smear boleh melakukan hubungan seks? Berhubungan seks merupakan suatu kebutuhan bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Untuk itu sebagai wanita tentunya memiliki kewajiban untuk selalu siap melayani suaminya pada saat ingin melakukan permainan di atas ranjang. Namun mungkin sebagian wanita merasa enggan untuk melakukan hubungan seks setelah melakukan pemeriksaan pap smear.
Menurut penjelasan beberapa para ahli menyatakan bahwa melakukan hubungan seks setelah pemeriksaan pap smear boleh-boleh saja. Apabila setelah melakukan pemeriksaan tersebut tidak terdapat beberapa masalah atau gangguan pada vagina. Permasalahan atau gangguan yang dimaksud contohnya perdarahan. Hal ini tidak di anjurkan karena untukmencegah terjadinya beberapa resiko yang dapat membahayakan kondisi kesehatan alat reproduksi wanita. Apabila anda mengalami perdarahan yang berlanjut setelah melakukan pemeriksaan pap smaer sebaiknya anda segera berkonsultasi ke dokter.
Sebelum melakukan pemeriksaan pap smear anda telah mengalami beberapa tanda gejala atau hal-hal yang mencurigai bahwa anda mengalami gangguan penyakit kelamin maka setelah melakukan pemeriksaan pap smear anda tidak di anjurkan untuk melakukan hubungan seks untuk mencegah terjadinya penularan penyakit PMS kepada pasangan atau hal-hal yang dapat memperparah gejala yang anda alami. Sebaiknya jika anda mengalami hal ini tunggu hingga hasil tes pemeriksaan pap smear keluar. Selain itu sebelum dilakukan pemeriksaan pap smear anda pun tidak di anjurkan untuk melakukan hubungan seks selama 1 – 2 hari. hal ini dilakukan karena jika anda melakukan hubungan seks sebelum pemeriksaan maka akan mempengaruhi hasl tes laboratorium. (KMY)