Cara Mendiagnosis Penyakit Batu Kandung Kemih

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Batu kandung kemih atau bladder calculi merupakan batu yang telah terbentuk dari endapan mineral yang berada di dalam kandung kemih, dengan adanya batu tersebut membuat saluran kemih tersumbat dan terlambat. Batu kandung kemih memiliki ukuran yang berbeda, ada yang berukuran kecil dan sampai dengan ukuran yang besar. Batu kandung kemih disebabkan karena pengosongan kandung kemih yang tidak baik, sehingga urine tertinggal dalam kandung kemih. Akibatnya mineral dalam urine (terutama urine yang pekat) dapat saling menempel dan mengeras hingga membentuk kristal dan akhirnya batu.

Kapan harus ke dokter untuk mengetahui apakah terkena penyakit batu kandung kemih?

Kenali dahulu beberapa gejala batu kandung kemih. Gejala batu kandung kemih yang dapat dirasakan oleh kebanyakan penderitanya ketika batu tersebut menyumbat saluran urine atau melukai dinding kandung kemih. Beberapa gejala tersebut, di antaranya yaitu:

  • Urine terlihat lebih pekat dan gelap.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Buang air kecil tidak lancar atau tersendat-sendat.
  • Perut bagian bawah terasa nyeri.
  • Penis terasa tidak nyaman atau sakit.
  • Merasa ingin selalu buang air.
  • Rasa nyeri saat buang air kecil.
  • Darah dalam urine.
  • Pada anak-anak, ada dua gejala tambahan batu kandung kemih, yaitu ereksi kuat dan menyakitkan yang tidak ada hubungannya dengan rangsangan seksual, serta mengompol.

Segera berkonsultasi dengan dokter jika anda merasa ada perubahan frekuensi buang air kecil, rasa sakit yang kuat di perut bagian bawah, da nada darah pada urine.

Bagaimana mendiagnosis batu kandung kemih?

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk menentukan apakah seseorang memiliki batu kandung kemih, yaitu sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik pada perut bagian bawah untuk melihat apakah kandung kemih membesar.

  1. Analisis urine

Pengambilan sampel cairan urine pasien untuk mengetahui jumlah kandungan darah, bakteri, dan mineral yang mengkristal. Pemeriksaan urine juga dapat membantu mendeteksi infeksi saluran kemih yang bisa menjadi penyebab batu kandung kemih.

  1. Foto rontgen

Menggunakan bantuan sinar-X untuk memeriksa kandung kemih memang bisa mendeteksi batu kandung kemih, namun beberapa tipe batu tidak dapat dideteksi oleh metode ini. Foto Rontgen juga bisa dikombinasikan dengan pemeriksaan pyelogram intravena, yang menggunakan suntikan senyawa kontras ke pembuluh darah. Zat kontras akan mengalir ke ginjal, ureter, serta kandung kemih. Zat ini memberi warna pada saluran urine agar bisa terlihat jelas saat dilakukannya pemindaian dengan foto rontgen.

  1. Spiral CT Scan

Tes paling akurat dan sensitif untuk mendeteksi batu kandung kemih. Spiral CT Scan bisa mendeteksi berbagai jenis batu kandung kemih dengan ukuran kecil sekalipun.

  1. USG

Tes dengan memanfaatkan gelombang suara ini juga bisa membantu dokter mengetahui posisi batu kandung kemih. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here