SehatFresh.com – #Infotorial – Gaya hidup perkotaan yang ketat, membuat kita melupakan pola hidup sehat. Pola makan tinggi lemak pada makanan cepat saji, merokok, kurang olah raga, stres dan kurang istrirahat cukup menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit metabolik dan degeneratif.
Angka kejadian dan kematian akibat penyakit metabolik dan degeneratif semakin meningkat. Penyakit kardiovaskuler misalnya, hingga kini masih merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, dengan angka kematian 17 juta orang per tahun. Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 20 juta pada 2015 dan 23 juta pada 2030. Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ditemukan peningkatan angka kejadian hipertensi 7,6 persen (2007) menjadi 9,5 persen (2013). Hal yang sama untuk stroke juga meningkat dari 8,3 permil (2007) menjadi 12,1 permil (2013). Demikian juga untuk Diabetes melitus meningkat dari 1,1 persen (2007) menjadi 2,1 persen (2013).
Riset secara luas telah menunjukkan bahwa low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) adalah faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah mengalami penyempitan akibat kolesterol LDL atau lemak darah yang mengendap di dinding pembuluh darah dan membentuk sumbatan (plak). Saat ditemui di Jakarta, dr. Mariani Leman menjelaskan,”Kolesterol LDL dikenal sebagai lemak jenuh, secara awam disebut “kolesterol jahat atau lemak darah”, biasanya bersumber pada makanan hewani dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik dan junkfood. Kadar trigliserida yang tinggi juga memiliki andil penyebab penyakit metabolik”.
Mengatur pola makan, menurunkan berat badan, berolahraga secara rutin, istirahat cukup, menghindari stres dan meminum suplemen makanan untuk menurunkan kadar kolesterol atau lemak darah, dapat mencegah penyakit kardiovaskuler.
Salah satu suplemen yang bermanfaat menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida adalah Omega-3. “Omega-3 merupakan salah satu jenis lemak tidak jenuh ganda yang sangat dibutuhkan tubuh. Sayangnya, tubuh tidak dapat menghasilkan sendiri jenis lemak ini sehingga kebutuhan akan lemak jenis ini harus didapatkan melalui asupan makanan. Asam lemak Omega-3 dapat ditemukan dalam ikan laut dalam, seperti salmon, tuna, sarden, dan makerel,” tambah dr Mariani.
Bersamaan dengan perubahan pola hidup, the American Heart Assosiation (AHA) merekomendasikan asupan Omega-3 EPA dan DHA sebanyak 0.5-1 g pada orang dengan kadar trigliserida 150-199 mg/dL; 1 – 2 g pada kadar trigliserida yang tinggi (200-499mg/dL); dan 2 -4 g pada kadar trigliserida sangat tinggi (≥500mg/dL). AHA juga merekomendasikan pada individu yang sehat untuk mengonsumsi bermacam jenis ikan (lebih baik dalam bentuk minyak ikan) dan pada penderita penyakit jantung koroner direkomendasikan mendapatkan asupan 1g Omega-3 EPA dan DHA setiap harinya secara rutin.
“Melihat pentingnya asupan omega 3,6,9 PT..NutriSains menyediakan salah satu pilihan suplemen makanan yaitu Omepros. Omepros mengandung perpaduan asam lemak esensial yaitu Omega-3,6,9 plus EPA dan DHA yang bersumber dari minyak ikan salmon (Salmon Oil) dan minyak nabati (Vegetable Oil) yang bermanfaat membantu kurangi lemak darah,” kata Mulki Baiquni, Product Executive dari PT. NutriSains. Kandungan EPA dan DHA dalam Omepros selain membantu menurunkan kadar lemak darah, Omepros dilengkapi dengan Vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan yang berperan melindungi asam lemak esensial (Omega 3, Omega 6, Omega 9 ) dari efek perusakan oleh radikal bebas.
Omepros bisa dikonsumsi pria maupun wanita di atas 18 tahun. Dengan mengonsumsi satu kapsul Omepros, satu sampai tiga kali sehari, Omepros mampu membantu mengurangi lemak darah. Suplemen ini bisa menjadi suplemen pendamping obat-obat penurun kolesterol.
“Dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung Omega-3, 6 dan 9 setiap hari secara teratur, harapannya dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan sumbatan pembuluh darah,” pungkas Mulki saat ditemui di kantor PT NutriSains (Pharos Group) Jalan Limo 40 Permata Hijau, Senayan, Jakarta.