SehatFresh.com – Setiap ibu baru rentan menghadapi mom-shaming. Istilah mom-shaming berarti merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari cara yang dianut oleh pengkritik. Perilaku mom-shaming bisa berupa sindiran, komentar dan kritik yang sifatnya negatif. Mom-shaming dapat pula dilakukan secara langsung di hadapan ibu yang dituju dan secara online di media sosial.
Apa Saja Dampak Mom Shaming?
- Ibu menjadi depresi
Mom shaming yang terjadi dengan intens dan sering, bahkan sampai bertahun-tahun bisa mengubah struktur kimia di otak sehingga membuat ibu rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
- Mom-shaming dapat merusak psikologis Ibu
Para ibu baru pun harus pintar-pintar mengelola emosi dan pikiran. Pasalnya menurut Monica, mom-shamingdapat merusak kondisi psikologis ibu, terlebih jika sasarannya ibu muda yang belum berpengalaman memiliki anak sebelumnya.
- Perasaan ingin diakui
Kita yang ditakdirkan menjadi ibu rumah tangga, pasti sepakat sebenarnya tak meminta lebih penghargaan muluk-muluk dari orang-orang terdekat. Tidak menutup kemungkinan, pelaku mom-shaming salah satu motifnya adalah karena dirinya ingin diakui kiprahnya. Meski hanya dengan kata terima kasih. Seringkali tanpa disadari penyampaian lisan ini dapat menyakiti hati orang-orang yang di dekat kita. Mungkin maksud kita hendak menasehati, berbagi cerita atau memberikan solusi.
- Memiliki sifat iri dan dengki
Faktanya, setiap ibu mempunyai ciri khas berbeda-beda. Bisa jadi, pelaku merasa cemburu pada ibu-ibu lain yang mempunyai kelebihan. Misalkan, seorang ibu masih bisa merawat dirinya dengan baik meski sudah mempunyai anak. Sedangkan dirinya, merasa tak secantik dan tak seberuntung ibu-ibu yang lain.
- Melampiaskan amarah kepada suami dan anak
Kemungkinan kemarahan yang tak terlampiaskan pada keluarga atau anak, akhirnya dilampiaskan pada ibu lain. Sehingga, pada saat ia melakukan “mom-shaming” pada ibu lain, ia dapat menyalurkan kemarahannya.
- Memiliki sikap caper yang berlebihan
Biasanya pelaku tak mendapat pengakuan dan penghargaan dalam lingkungan sehingga mencari cara agar ia menjadi menonjol dan dihargai. Salah satu dengan mencibir dan menghina ibu-ibu di sekitarnya agar down dan akan menganggap dirinya paling benar.
- Selalu merasa repot saat melakukan pekerjaan rumah
Tak dapat diabaikan, kelelahan dalam mengurus anak dan rumah, membuat ibu mudah tersulut emosi. Sehingga, tanpa disadari, perkataan yang keluar dari mulutnya menjadi media tersalurkannya kelelahan yang ia rasakan.
- Minder
Ibu yang selalu mengalami body shamming selalu merasa minder dan tidak percaya diri. Ibu yang menjadi korban body shaminggggg mengalami kesulitan untuk mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang lebih percaya diri dalam mengatasi kehidupan.
Sebenarnya body shamming terjadi karena ibu memiliki kelemahan dalam memfilter apa saja yang ia dengarkan. Ibu yang kuat akan lebih cuek. (MLS)