Dampak Negatif yang Selalu Membandingkan Anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Apakah Anda tipe orangtua yang sering membandingkan anak sendiri dengan anak lain? Membandingkannya bisa dari segi nilai di sekolah, kepatuhan, kemampuan bermain dan sebagainya. Jika Anda suka atau setidaknya pernah, sebaiknya hentikan sekarang juga. Kenapa?

Menurut penulis buku Pressured Parents, Stressed-out Kids: Dealing With Competition While Raising a Successful Child, membandingkan anak merupakan insting survival manusia. Meski normal, membandingkan anak juga bisa menimbulkan dampak buruk pada anak. Dampak buruk seperti apa yang bisa terjadi? Di bawah ini adalah daftarnya!

  • Stres

Saat terus-terusan dibandingkan dengan anak lain, anak Anda akan merasa tertekan. Tekanan tersebut bisa terasa menjadi beban yang sungguh berat diemban. Bukan tak mungkin, tekanan tersebut akan membuat anak stres berlebih, gelisah dan sulit tidur.

  • Rendah diri

Dengan dibandingkan, anak akan mulai berpikir bahwa anak-anak lain selalu lebih baik darinya. Dia juga merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tuanya. Perasaan seperti ini bisa terbawa hingga dewasa.

  • Menyendiri

Ketika anak terus-terusan dicibir karena kemampuannya kurang dibandingkan yang lain, dia akan mulai menghindari interaksi sosial dan keramaian. Selain itu, ia akan cukup kesulitan bergabung dalam sebuah komunitas atau terlibat dalam lingkaran kelompok pada beberapa kesempatan. Jika ini terus berlanjut, anak akan menjadi pribadi yang introvert dan tidak memiliki banyak teman.

  • Acuh

Bila segala pencapaian yang dilakukan anak selalu diabaikan karena dianggap tidak sesuai harapan orangtua, maka anak akan bersikap acuh dan malas untuk meraih prestasi apapun untuk menyenangkan orang tuanya. Lebih lanjut, anak akan berpikir bahwa apa yang dilakukannya adalah kesia-siaan.

  • Bakat terpendam

Seringkali, apa yang disukai oleh anak dan orangtua berbeda satu sama lain. Jika, misalnya, anak suka sekali melakukan satu hal, orang tuanya menyuruhnya melakukan hal lain yang jauh lebih bermanfaat menurut mereka. Maka, anak akan mengalami dilema. Bakat yang sedang ia kembangkan tidak diapresiasi dan ia mungkin saja melakukan hal yang diinginkan orangtua dengan setengah hati.

  • Menjauh dari orangtua

Bila anak terus-terusan dibandingkan dengan anak lain, anak akan merasa ada yang salah dengan dirinya. Lebih buruknya, anak bisa saja beranggapan orang tuanya tidak menyukainya. Anak juga akan merasa rapuh dan kehilangan kepercayaan pada orangtuanya sendiri. Hal ini bisa memicu masalah tumbuh kembang atau masalah perilaku seiring anak bertumbuh dewasa.

  • Persaingan antarsaudara

Saat Anda memuji anak lain di hapadannya, dia akan mulai membenci anak tersebut. Bahkan bila yang Anda puji itu saudara kandungnya sendiri. Secara tak langsung, Anda menyampaikan pesan bahwa anak yang berprestasi lebih baik akan lebih dicintai dan disayangi. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here