SehatFresh.com – Depresi adalah gangguan mood yang mempengaruhi 1 dari 4 wanita di beberapa titik selama masa hidup mereka, jadi tidak mengherankan bahwa penyakit ini juga dapat menyentuh wanita yang sedang hamil. Tetapi terlalu sering ibu yang sedang hami mengalami depresi, maka depresi tidak didiagnosis dengan baik selama kehamilan.
Karena orang berpikir itu hanyalah jenis lain dari ketidakseimbangan hormon selama masa kehamilan berlangsung. Asumsi ini bisa berbahaya bagi ibu dan bayi yang belum lahir. Depresi pada kehamilan adalah penyakit yang dapat diobati dan dikelola. Namun, penting untuk mencari bantuan dan dukungan terlebih dahulu agar depresi yang dialami tidak terlalu berat dan bisa segera ditangani dan tidak akan membahayakn pada kehamilan.
Depresi selama kehamilan atau depresi antepartum, adalah gangguan suasana hati seperti depresi klinis. Gangguan mood adalah penyakit biologis yang melibatkan perubahan dalam kimia otak. Selama kehamilan, perubahan hormon dapat mempengaruhi bahan kimia di otak, yang secara langsung berkaitan dengan depresi dan kecemasan. Ini dapat diperparah oleh situasi kehidupan yang sulit, yang dapat menyebabkan depresi selama kehamilan.
Para peneliti merekrut 545 wanita yang sedang hamil untuk menghadiri sesi antenatal di sebuah layanan kehamilan di tenggara London antara November 2014 hingga Juni 2016. Para bidan menanyakan para wanita ini dua pertanyaan mengenai suasana hati mereka, sebuah metode yang diketahui sama efektifnya dalam mengidentifikasi masalah kesehatan mental dengan kuesioner 10 pertanyaan yang diisi oleh pasien.
Mereka menemukan bahwa satu di antara empat wanita mengalami masalah kesehatan mental selama kehamilan. Sebelas persen di antaranya mengalami depresi, 15 persen mengalami kecemasan, 2 persen menderita gangguan makan, dan 2 persen menderita gangguan kompulsif obsesif, dan banyak lagi wanita lainnya yang mengalami kombinasi beberapa masalah.
Para peneliti percaya bahwa tanda kesengsaraan mental seringkali terabaikan karena ada asumsi bahwa wanita merasa bahagia ketika hamil, semua menyenangkan dan penuh kehidupan. Ini adalah waktu akan banyaknya perubahan. Ada negosiasi ulang yang besar pada identitas wanita, kecemasan mengenai akan menjadi ibu seperti apa, dan itu seringkali mengaktifkan masalah dari masa kecilnya.
Semua itu pemicu potensial dan trauma lama serta masalah yang sudah ada sebelumnya juga bisa kembali lagi. Jadi satu dari empat wanita mengalami masalah kesehatan mental selama masa kehamilan dan harus segera di tindak lanjuti untuk mengurangi tingkat depresi selama kehamilan.