SehatFresh.com – Selain dengan berolahraga, menerapkan sehat juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Saat ini, telah ada banyak jenis diet yang bisa dilakukan. Yang paling popular diantaranya adalah diet rendah karbohidrat dan diet rendah lemak.
Diet rendah karbohidrat dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat untuk tubuh, sementara diet rendah lemak mengacu pada pengurangan konsumsi lemak. Namun di antara kedua diet tersebut manakah yang paling efektif untuk menurunkan berat badan?
Para peneliti mengatakan bahwa meskipun diet rendah karbohidrat membakar lebih banyak lemak, namun diet rendah lemak lebih baik untuk mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan. Membatasi diet lemak dapat menyebabkan hilangnya lemak tubuh lebih besar dibandingkan pembatasan karbohidrat. Terlepas dari fakta bahwa diet rendah karbohidrat mengurangi insulin dan meningkatkan pembakaran lemak.
Studi tersebut melibatkan 19 relawan yang obesitas, di mana selama waktu penelitiaan, asupan makanan mereka dipantau secara intensif. Di akhir waktu penelitian, peneliti menemukan bahwa kehilangan lemak tubuh lebih besar saat konsumsi lemak dibatasi dibandingkan dengan pembatasan karbohidrat, meskipun lebih banyak lemak dibakar dengan diet rendah karbohidrat.
Berdasarkan data dari puluhan studi makan terkontrol sejak tahun 2003 untuk membangun model matematika bagaimana nutrisi yang berbeda memengaruhi metabolisme dan berat badan, penelitian menunjukkan ada perbedaan kecil antara pembatasan lemak dan karbohidrat dalam kondisi yang terkendali. Anggapan lain menyebutkan bahwa diet rendah karbohidrat sebenarnya dapat lebih efektif menurunkan berat badan daripada diet rendah lemak.
Selain itu, juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Pasalnya, diet ini dipercaya dapat menormalkan tekanan darah dan memperbaiki profil lemak dengan cara meningkatkan kadar kolesterol baik serta menurunkan trigliserida. Lalu, diet apa yang lebih efektif? Pada dasarnya, kedua tipe diet tersebut efektif untuk menurunkan berat badan.
Diet rendah karbohidrat dipromosikan sebagai pencegahan penyakit jantung. Mengurangi asupan karbohidrat 35-40 persen dari total kalori menjadi 15-20 persen terbukti menurunkan total kolesterol dan kolesterol jahat sebanyak 10- 20 persen. Namun, sebagian besar penurunan ini juga dipengaruhi oleh penurunan asupan lemak jenuh.
Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan diantara keduanya. Kunci keefektifannya adalah memilih sumber lemak dan sumber karbohidrat yang sehat. Diet rendah karbohidrat dan lemak dengan pengurangan kalori paling tinggi didapatkan pada vegetarian. Karena buah dan sayuran memang adalah makanan yang lebih ditekankan untuk menurunkan berat badan.