SehatFresh.com – Diabetes tipe 1 dan 2 memberikan efek samping dalam kemampuan seks seseorang. Ada beberapa kasus, performa seksual bisa berkurang karena penyakit diabetes. Efek samping apa saja yang ditimbulkan dari penyakit diabetes terhadap kehidupan seksual?
- Efek Samping Diabetes Bagi Kehidupan Seksual Pria
Bagi tubuh pria, diabetes menyebabkan kerusakan sistem saraf. Dampak dari diabetes ialah rusaknya jaringan ereksi yang membuat ereksi penis sangat sulit dicapai atau sulit mempertahankan ereksi. Hampir 1 dari 3 pria penderita diabetes mengalami gangguan. Bahkan, disfungsi ereksi juga dapat menjadi cara bagi pria untuk mendeteksi apakah mereka mengidap diabetes atau tidak.
Tapi perubahan hidup yang lebih sehat seperti diet, olahraga, tidak lupa minum obat dan suntikan insulin, masalah seksual pada orang diabetes biasanya dapat membaik dan para pria tersebut mungkin dapat mencapai ereksinya kembali.
- Efek Samping Diabetes Bagi Kehidupan Seksual Wanita
Bagi beberapa kasus wanita penderita diabetes, umumnya berisiko terkena (radang vagina) dan dapat terjadi terus menerus. Vaginitis dapat disebabkan beberapa hal yang berbeda termasuk ketidakseimbangan bakteri pada vagina (vaginitis bakteri), infeksi jamur (thrush) atau dari iritasi kimia, seperti dari sabun atau pelembut pakaian. Kemudian persoalannya hubungan seksual sangat menyakitkan, dan diperparah oleh gatal atau rasa panas.
Sistitis juga dapat menjadi masalah yang berkelanjutan untuk wanita dengan diabetes. Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa, seperti laki-laki yang tidak mampu mempertahankan ereksi, klitoris wanita mungkin juga tidak mampu merespon rangsangan untuk berhubungan seks.
- Pengaruh Kadar Gula dalam Performa Seks
Efek penyakit diabetes yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah yang tinggi mungkin dapat menyebabkan Anda merasa lebih lelah atau lesu, dan Anda menjadi lebih tidak bergairah untuk berhubungan seksual. Kadar gula darah yang tinggi atau rendah dapat memengaruhi kemampuan untuk mempertahankan ereksi dan mencapai ejakulasi.
Anda mengalami hipoglikemia di tengah-tengah hubungan seks. Ini mungkin merusak suasana, namun biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan dari dokter atau bahkan menjalani pola hidup sehat. Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter dan mendiskusikan masalah seks yang terjadi karena efek penyakit diabetes.
Sering kali, masalah ini hanya dapat diatasi dengan bantuan para ahli. Anda tidak perlu malu. Kebanyakan dokter sudah terbiasa mendiskusikan masalah ini, dan mereka akan menentukan apakah masalah Anda adalah masalah fisik atau masalah psikologi, karena banyak kasus yang ternyata dapat ditangani dengan metode psikologi.
Diabetes juga tidak mungkin bisa ditularkan melalui hubungan seks. Orang-orang dengan diabetes mungkin merasa “berbeda” karena mereka sering membutuhkan suntikan, uji gula darah, atau hal lainnya yang selalu mengingatkan bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.
Demikian informasi mengenai efek samping diabetes pada kemampuan seksual pria dan wanita. (MLS)