Efek Samping Kadar Testosteron Terlalu Tinggi dan Terlalu Rendah

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Hormon testosterone berperan penting pada fungsi sistem reproduksi, juga menjaga otot dan tulang dalam tubuh mereka agar kuat. Namun ada orang yang produksi hormon testosteron dalam tubuhnya tidak normal, misalnya berlebih atau bahkan juga kurang. Kadar testosteron yang terlalu tinggi ternyata bisa mempengaruhi pandangan mengenai status dan sesuatu yang mewah. Ini efek lain jika testosteron terlalu tinggi.

  1. Boros

Pada sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar testosteron tinggi menyebabkan pria punya emosi yang tidak stabil, mereka cenderung punya sikap ceroboh dan berpikiran dangkal, sehingga sering terjebak dalam masalah keuangan akibat terlalu boros. Mereka bahkan punya perilaku tidak etis.

  1. Melakukan hal negatif

Pria yang mengalami kenaikan testosteron biasanya susah sekali mengendalikan dirinya sendiri. Mereka cenderung menggebu-gebu dan melakukan apa saja yang mereka mau. Salah satu hal yang patut diwaspadai dari kondisi ini adalah pria yang melakukan hal-hal negatif yang menurutnya biasa saja padahal bisa melanggar hukum.

  1. Mengambil keputusan tanpa berfikir panjang

Kadar testosteron tinggi terkait dengan pengambilan keputusan impulsif yang tidak selalu bermanfaat. Sebuah penelitian menemukan bahwa satu dosis testosteron memengaruhi kemampuan pria untuk menjawab dengan benar pada tes kognitif.

  1. Menjadi narsis

Berdasarkan beberapa penelitian, pria yang narsis cenderung memiliki kadar testosteron yang tinggi. Naiknya hormon di atas batas normal menyebabkan pria merasa lebih hebat dan dirinya sempurna. Tak pelak, dia pun lebih narsis tanpa merasa malu. Salah satu tanda narsis yang tampak pada pria adalah sering memajang foto selfie, membanggakan dirinya sendiri, dan selalu tidak mau kalah.

Sedangkan efek samping pada pria yang kadar testosteron terlalu rendah,yaitu:

  1. Lebih mudah lelah

Testosteron berperan penting dalam menghasilkan dan mengatur energi tubuh. Rendahnya testosteron biasanya ditandai dengan rasa lemas lebih dari biasanya meskipun waktu istirahat tidur malam sudah mencukupi, serta rasa kurang termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik.

  1. Hilangnya massa otot

Testosteron berperan penting dalam menstimulasi pertumbuhan dan kepadatan otot. Gejala hilangnya massa otot akibat kadar testosteron yang terlalu rendah biasanya ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas dan ukuran kaki yang menjadi lebih kecil. Kemampuan untuk mengangkat beban juga berkurang. Hal ini terutama dapat terlihat jika otot pada tangan dan kaki tersebut dibentuk dengan latihan angkat beban.

  1. Gangguan mood

Testosteron juga merupakan hormon penting yang mempengaruhi otak untuk mengatur emosi seseorang. Namun, hal tersebut juga dapat dipicu oleh akumulasi gejala yang membuat seorang pria tidak nyaman dengan kondisinya. Perasaan depresi akibat testosteron yang terlalu rendah dapat muncul saat pria merasa tidak bertenaga dan tidak dapat berpikir jernih.

Sebagian pakar merekomendasikan untuk memantau kadar hormon testosteron tiap lima tahun sekali, yang dimulai sejak pria berusia 35 tahun. Jika diketahui bahwa Anda memiliki kadar hormon yang terlalu sedikit atau mengalami gejala rendahnya kadar hormon testosteron, dokter mungkin akan menganjurkan terapi hormon. Dalam melakukan terapi ini, dokter Anda akan mengawasi kadar hormon testosteron secara ketat untuk memastikan kadar hormon tidak menjadi terlalu tinggi.

Perlu diketahui bahwa terapi ini belum tentu bisa dijalani oleh semua pria. Seorang pria yang diduga atau diketahui menderita kanker prostat atau kanker payudara, penyakit ginjal, hati, atau penyakit jantung, dianjurkan untuk tidak melakukan terapi ini karena dapat meningkatkan risiko komplikasi terhadap penyakit yang dideritanya tersebut. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here