SehatFresh.com – Aromaterapi merupakan jenis praktik pengobatan alternatif menggunakan wangi atau aroma essential oil yang berasal dari berbagai macam tumbuhan yang memiliki sifat penyembuhan. Beberapa bagian tanaman yang bisa menghasilkan essential oil yang digunakan untuk aromaterapi:
- Sebagian besar bagian tumbuhan seperti rosemary, thyme, oregano atau peppermint.
- Daun, seperti eucalyptus.
- Kulit buah, seperti jeruk, grapefruit atau lemon.
- Bunga, termasuk mawar atau geranium.
- Kayu atau kulit kayu, termasuk cedar atau pinus.
- Akar, seperti jahe.
- Resin, seperti pada frankincense.
- Rumput, seperti serai.
- Biji, seperti fennel (adas).
Berikut efek samping aromaterapi:
- Iritasi kulit
Salah satu efek samping samping aromaterapi yang paling umum adalah iritasi kulit atau reaksi alergi. Hal ini akan menyebabkan munculnya ruam, gatal dan sensasi panas. Namun iritasi kulit ini bisa bervariasi, tergantung seberapa sensitif kulit seseorang.
- Asma
Kandungan Volatile Organic Compound (VOC), bahan organik yang mudah menguap dari bentuk cairan yang terkandung dalam aromaterapi, akan berdampak terhadap peningkatkan risiko inflamasi di tubuh, mengganggu fungsi sistem saraf dan dapat menimbulkan reaksi alergi saluran pernafasan.
- Peradangan
Peneliti juga menemukan pekerja salon rambut terkena VOC selama lebih dari satu jam akibat penggunaan aromaterapi di salon tersebut. Pekerja tersebut mengalami peningkatan indikator peradangan dan stres oksidatif dalam darah mereka.
- Kulit mudah terbakar matahari
Beberapa minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan matahari secara langsung dan dalam waktu yang lama.
- Kerusakan hati dan ginjal
Para ilmuwan mengklaim kalau ekstrak minyak yang diuapkan kemudian bereaksi dengan udara bisa menghasilkan partikel iritan kecil atau aerosol organik sekunder yang menyebabkan gangguan fungsi hati dan kerusakan ginjal.
- Risiko penyakit jantung
Studi yang telah dilakukan, meminta partisipan menghirup aromaterapi sembari memonitor tekanan darah dan detak jantung mereka. Hasilnya, ditemukan peningkatan tekanan darah serta detak jantung pada partisipan setelah mereka menghirup aromaterapi selama 2 jam. Hal ini membuktikan bahwa terlalu lama menghirup aromaterapi bisa saja meningkatkan risiko rusaknya jantung Anda secara perlahan.
- Keracunan pada anak-anak jika tertelan
Ada banyak minyak esensial yang seharusnya tidak pernah digunakan dalam aromaterapi karena berpotensi beracun. Berdasarkan data yang ada, telah banyak kasus anak-anak yang keracunan karena menelan minyak esensial. Karena itulah, bagi orangtua yang menggunakan minyak aromaterapi, simpan minyak-minyakan tersebut dengan baik dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. (KKM)