Efek Samping Pemberian Vaksin Rotavirus pada Bayi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Pemberian vaksin rotavirus pada bayi di usia ke-2, 4 dan 6 bulan pada bayi memiliki manfaat yakni mencegah bayi dari terserangnya penyakit gasteroenteritis atau diare akibat rotavirus. Jika anak atau bayi sudah terlanjur terinveksi rotavirus maka dapat terjadi peradangan di bagian lambung dan usus. Gejala yang biasanya muncul adalah diare akut, demam yang disertai muntah, menurunnya nafsu makan serta sakit di bagian perut yang sangat parah.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memberikan vaksin jenis ini meliputi usia bayi dan kondisinya. Karena jika tidak sesuai rute dan alur pemberiannya maka akan menimbulkan beberapa efek samping yang membahayakan tubuh bayi. Maka dari itu, orang tua memerlukan untuk berkomunikasi dengan dokter atau tenaga kesehatan yang akan memberikan vaksin. Hal-hal yang perlu diberitahukan yakni:

  • Sedang sakit pada hari imunasi (suhu badan lebih dari 38.5ºC).
  • Pernah menderita reaksi parah terhadap sesuatu vaksin.
  • Memiliki alergi terhadap sesuatu.
  • Sedang minum suatu obat steroid kecuali semprotan asma yang dihirup atau krim steroid (misalnya kortison atau prednison).
  • Pernah menerima transfusi darah atau produk darah baru-baru ini, termasuk imunoglobulin.
  • Sedang menderita penyakit atau sedang mendapat perawatan yang menyebabkan imunitas rendah (misalnya, leukemia, kanker, HIV/AIDS, radioterapi atau kemoterapi).
  • Tinggal bersama seseorang yang menderita suatu penyakit atau sedang mendapat perawatan yang menyebabkan imunitas rendah (misalnya, leukemia, kanker, HIV/AIDS, radioterapi atau kemoterapi).

Jika kita tidak segan mengkomunikasikan dengan tenaga kesehatan, maka dikhawatirkan bayi mencakup kriteria di atas, dan akan berakibat fatal pada imunisasi yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa efek samping dari pemberian vaksin rotavirus pada bayi:

  1. Reaksi alergi (anaphylaxis)

Alergi merupakan jenis penolakan DNA tubuh bayi terhadap vaksin yang diberikan. Reaksi alergi parah jarang sekali ditemukan setelah pemberian vaksin rotavirus, akan tetapi tetap ada kemungkinan bisa terjadi. Tanda-tanda terjadinya reaksi alergi berupa sulit bernapas, suara mengi pada napas, wajah pucat dan detak jantung cepat.

Beberapa efek samping ringan yang umumnya terjadi seperti mudah rewel, diare dan muntah. Jika bayi Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera laporkan ke petugas atau dokter yang memberikan vaksin tersebut.

  1. Terjadinya Intussusception

Intussusception ialah jika suatu bagian usus terselip pada usus berikutnya bagaikan teleskop. Apabila ini terjadi, ini menyebabkan penyumbatan dalam usus. Penyumbatan ini menyebabkan nyeri seperti kolik yang parah. Berulang kali menangis, muka bayi jadi pucat dan menekuk kakinya keperut, terus sampai tangisan tak berhenti, muntah-muntah dan kadang-kadang ada darah pada waktu buang kotoran.

Intussusception merupakan efek samping yang dapat muncul pada bayi antara bayi-bayi dalam hari pertama sampai ke tujuh hari sesudah mendapat dosis pertama vaksin rotavirus.

  1. Suhu badan tinggi (demam)
  2. Diare (dalam satu minggu sesudah vaksinasi rotavirus)
  3. Muntah-muntah (dalam satu minggu sesudah vaksinasi rotavirus)
  4. Sindroma Guillain-Barre

Sindrom ini menyebabkan kelumpuhan yang semakin naik seiring perjalana penyakit dan kadangkadang mati rasa. Dulu, masalah ini jarang dihubungkan dengan vaksin influenza ataupun tidak sama sekali.

Selain efek samping yang tersebut di atas, ternyata terdapat efek samping lain lagi yakni beberapa bayi mengeluarkan rotavirus di kotoran mereka setelah dosis vaksin pertama. Maka dari itu, orang tua harus waspada jika ingin membersihkan kotoran bayi. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here