SehatFresh.com – Kemesraan dan keintiman hubungan suami istri bisa dipengaruhi oleh sejumlah hal. Tentu, fungsi organ seksual termasuk di dalamnya. Sayangnya, organ seksual bisa tidak berfungsi seperti sedia kala. Artinya, sensitivitas organ vital bisa menurun, misalnya pada penis.
Penurunan sensitivitas penis merupakan hal yang normal seiring dengan bertambahnya usia, meskipun seberapa banyak derajat penurunannya tidak dapat dijelaskan secara rinci. Umumnya, sensitivitas akan mulai menurun di usia 25 tahun dan penurunan paling tajam terlihat pada pria usia 65-75 tahun. Pada dasarnya, sensitivitas sebuah penis diukur oleh sedikitnya jumlah stimulasi yang bisa dirasakan disebut ambang sensorik.
Sensitivitas penis seorang pria bisa menurun karena berbagai faktor, seperti medis dan non medis. Berikut adalah berbagai faktor yang dimaksud:
- Masturbasi secara berlebihan
Masturbasi adalah hal yang umum pada pria. Aktivitas ini bisa membuat pria jadi lebih relaks karena kadar stres menurun. Sayangnya, kalau pria sering melakukannya, bahkan sampai berlebihan bisa membuat penis kehilangan sensitivitasnya.
Kondisi ini akan semakin parah kalau pria melakukan masturbasi dengan bantuan video pornografi. Pria bisa mengalami kecanduan dan membuat dirinya susah menikmati seks di kemudian hari. Komplikasi dari masturbasi cenderung ke arah gangguan psikologis. Masalah psikologis lain yang juga seringkali timbul adalah kurang atau bahkan tidak puas saat berhubungan intim dengan pasangan.
- Pertambahan usia
Seiring dengan berjalannya waktu, pria akan mengalami penuaan pada tubuhnya. Penuaan ini akan mengenai semua organ penting pada tubuhnya termasuk penis. Ujung dari penis akan mulai kehilangan sensitivitasnya sehingga pria akan jarang sekali mengalami ereksi atau menikmati seks.
Karena kondisi ini terjadi sangat alami, pria akan susah mencegahnya datang. Meski demikian, pria masih bisa merawat penis dengan baik setiap harinya agar efeknya pada penis bisa diminimalkan. Selain itu, menjaga penis tetap sehat juga menghindarkan tubuh dari penyakit yang berbahaya.
- Level hormon testosteron
Level hormon testosteron yang ada pada tubuh pria juga mempengaruhi ada atau tidaknya masalah sensitivitas dari penis. Semakin rendah kadar hormon seks itu pada pria, semakin rendah juga sensitivitas yang akan dirasakan pria. Penis seperti kebal dengan rangsangan yang cukup kuat.
Penurunan testosteron memang tidak bisa dicegah. Pasalnya, setiap tahun akan hilang 1% kadar testosteron dari tubuh. Meski demikian, pria bisa berusaha untuk membuatnya tetap stabil.
- Permasalahan kesehatan
Permasalahan kesehatan juga menjadi hal utama yang menyebabkan pria alami gangguan pada penisnya. Kurangnya kepekaan penis juga dapat merupakan gejala penyakit dimana terjadi gangguan saraf pada penis, misalnya akibat penyakit diabetes mellitus. (SBA)