SehatFresh.com – Pada umumnya, setiap orang ingin memiliki tubuh yang tinggi dan ideal. Tinggi badan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri. Seorang anak dapat masih tumbuh tinggi selama lempeng pertumbuhan yang terdapat di tulang panjang masih terbuka.
Lempeng tersebut terbuka pada saat usia pubertas dan menutup pada usia 20-21 tahun. Anak perempuan umumnya mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, namun pada usia 17-18 tahun pertumbuhan mereka berhenti, sedangkan anak laki-laki pertumbuhannya berlangsung hingga mencapai usia 21 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi badan seseorang, beberapa diantaranya adalah :
- Genetik
Berdasarkan penelitian, sebagian besar anak akan memiliki tinggi yang tidak jauh berbeda dengan orang tuanya ketika dewasa nanti. Studi ekstensif menunjukkan bahwa sekitar 60 persen sampai 80 persen dari tinggi badan ditentukan oleh genetika, sementara 20 persen hingga 40 persen disebabkan lingkungan terutama, makanan yang Anda makan. Faktor genetik merupakan faktor yang dominan, tapi hal ini tidak mutlak. Tinggi badan tidak bisa dihitung hanya dari tinggi orang tua saja.
- Hormon
Ada beberapa hormon yang berpengaruh terhadap tinggi badan seperti hormon pertumbuhan ( growth hormone ), hormon tiroid dan hormon seks. Hormon pertumbuhan berfungsi merangsang pertumbuhan tulang. Hormon tiroid dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuh. Hormon seks yang meliputi hormon estrogen, progesteron dan androgen berperan dalam proses pematangan seksual.
- Asupan nutrisi
Gizi dari makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Nutrisi yang cukup di masa kecil dapat membantu anak tumbuh lebih tinggi. Pada masa inilah susu berkontribusi terhadap tinggi badan. Susu mengandung kalsium dan vitamin D, nutrisi yang dapat membantu membangun tulang yang kuat.
Jika Anda alergi terhadap susu, anak bisa mendapat asupan kalsium dari produk non-susu seperti sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Perlu diingat bahwa protein juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak. Protein dapat ditemukan di makanan nabati, ikan, unggas, daging dan susu. Susu dapat memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak, tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tinggi badan ketika dewasa.
- Lingkungan
Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi karena masalah ekonomi dapat berdampak pada tinggi badan. Pasalnya, masalah ekonomi akan berdampak pada ketersediaan pangan yang mengandung gizi seimbang. Faktor lingkungan lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan atau tinggi badan seseorang adalah polusi. Berbagai jenis polutan yang terdapat pada udara, baik di luar maupun di dalam rumah dapat mempengaruhi pertumbuhan seseorang.
- Gaya hidup
Untuk mencapai tinggi maksimal, Anda perlu mengurangi minuman manis dan bersoda dari pola makan Anda. Jenis minuman tersebut terlalu banyak mengandung fosfor yang kurang baik bagi tubuh. Olahraga teratur dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh sehingga dapat menambah tinggi badan secara signifikan.
Gerakan-gerakan dalam renang dan basket juga secara langsung merangsang tulang kaki dan punggung yang akan mempengaruhi tinggi badan. Postur tubuh juga sangat diperlukan dalam menjaga kestabilan bentuk tulang. Posisi duduk, berjalan bahkan menulis sangat mempengaruhi bentuk tulang belakang, karena bentuk tulang belakang yang proporsional dapat memaksimalkan pertumbuhan seseorang.
Selain itu, pola tidur yang baik juga berpengaruh terhadap tinggi badan. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan juga akan bekerja semakin optimal.