SehatFresh.com – Sakit dada kerap terjadi pada orang lanjut usia. Sekilas, mirip serangan jantung. Namun, sakit dada juga bisa menyerang anak dan remaja dan ini disebut precordial catch syndrome. Sebagai orangtua, Anda tentunya panik dan khawatir saat anak Anda mengeluhkan rasa sakit di bagian tubuh tertentu, terutama sakit dada. Jika ini terjadi pada anak Anda, jangan panik terlebih dahulu. Apalagi menduganya sebagai serangan jantung.
“Tentu saja, masalah jantung adalah hal pertama yang dipikirkan banyak orangtua,” kata Kenneth Zahka, MD, seorang ahli jantung anak di Cleveland Clinic, Amerika Serikat (AS). “Tapi, nyeri dada pada anak-anak paling sering bukan karena kondisi serius,” tegasnya.
Besar kemungkinan ini adalah precordial catch syndrome. Seperti apa precordial catch syndrome itu? Precordial artinya di depan jantung. Jadi, sumber rasa sakitnya hanya terpusat pada dada bagian depan jantung.
Precordial catch syndrome terjadi secara tiba-tiba. Rasanya menusuk tajam, membuat nafas terasa begitu berat. Detak jantung anak yang memiliki precordial catch syndrome pun normal sehingga tidak menunjukkan wajah yang memucat atau suara mengi (nafas berbunyi ngik-ngik).
Secara umum, gejala precordial catch syndrome yang paling umum adalah nafas dangkal yang berkepanjangan. Beberapa tanda dan gejala lain dari precordial catch syndrome mencakup:
- Sakit dada saat sedang istirahat, terutama saat anak sedang membungkuk.
- Mengeluh karena terasa seperti tertusuk jarum di bagian dada.
- Rasa sakitnya terpusat hanya pada satu bagian dada, biasanya di bawah puting susu bagian kiri.
- Rasa sakit semakin memburuk saat melakukan pernafasan dalam.
- Terjadi sangat singkat, hanya satu kali atau lebih dari satu kali dalam sehari.
- Gejalanya dapat memburuk seiring tarikan nafas.
- Umumnya, berangsur hilang sendiri setelah berlangsung hanya kurang dari beberapa menit.
Precordial catch syndrome paling sering menyerang anak-anak usia 6 tahun, remaja, dan dewasa muda mulai usia 20 tahun. Korban bisa saja tidak memiliki riwayat kelainan atau gangguan jantung apapun yang mungkin mendasarinya.
Meskipun terdengar menakutkan, sakit dada ini sangat jarang berdampak serius, kata Dr. Zahka. Selain itu, pada anak-anak dan remaja, nyeri dada biasanya tidak disebabkan oleh jantung atau paru-paru. Ini biasanya karena:
- Tekanan otot atau sendi
Anak-anak mungkin menderita nyeri dada karena melakukan aktivitas yang berbeda atau lebih berat daripada normalnya. Biasanya, mereka bisa memicu rasa sakit dengan gerakan tertentu atau dengan menekan pada area tertentu.
- Peradangan
Jika tulang rusuknya lunak berdekatan dengan tulang dada, mungkin costochondritis, sejenis radang sendi.
Precordial catch syndrome umumnya hilang dalam beberapa hari. Pengobatan terbaik adalah menjauh dari aktivitas yang memperparah rasa sakit. Jika sifat sakitnya berubah atau Anda mengalami gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter. (SBA)