SehatFresh.com – Menurut WHO definisi kesehatan mental yaitu suatu kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, di dalamnya terdapat kemampuan seseorang untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan di komunitasnya.
Menurut referensi lain kesehatan mental yang dijelaskan UU RI No 18 Tahun 2014 yaitu suatu kondisi dimana seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga seseorang tersebut menyadari kemampuan dirinya, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Pelaksanaan agama di dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan sebagai benteng untuk menghindari dari gangguan mental dan mampu mengendalikan seseorang dari keadaan gelisah. Menurutnya semakin dekat seseorang dengan Allah dan semakin banyak ibadah yang dilakukannya maka akan semakin tentram jiwanya. Dalam agama islam cakupan ibadah sangat luas diantaranya sholat, puasa, zakat, haji dan lain-lain.
Dalam artikel ini akan membahas pengaruh puasa pada kesehatan mental remaja. Remaja merupakan masa dimana seorang anak akan labil akan pilihannya dan harus mendapatkan apa yang diinginkannya. Sehingga hal tersebut harus dilakukan upaya untuk membentengi anak remaja agar tidak terjerumus pada hal-hal buruk. Berikut ini beberapa hubungan puasa dengan kesehatan mental, diantaranya sebagai berikut :
- Puasa dapat mencegah terjadinya ganguan mental
Puasa merupakan kegiatan dimana seseorang harus menahan diri untuk makan dan minum sampai waktu yang telah ditentukan, sehingga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang pula. Hal ini dapat menurunkan hawa napsu seseorang yang disebabkan oleh berkurangnya otot-otot dalam tubuh orang tersebut.
Salah satu tujuan dari puasa yaitu utnuk menjauhkan diri dari godaan setan. Setan masuk ke tubuh manusia melalui syahwat. Syahwat yang kuat dapat disebabkan oleh makanan dan minuman. Sehingga mengurangi syahwat dapat dilakukan dengan upaya sedikit makan atau berpuasa.
- Puasa sebagai pembinaan kesehatan mental
Puasa merupakan suatu tuntutan seseorang harus berbuat jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada oranglain karena puasa merupakan suatu ibadah yang tidak bisa disaksikan oleh panca indra. Sehingga tuntutan kejujuran tersebut memberikan pelajaran pada remaja untuk tidak merasa takut atau rasa dosa akan suatu hal yang tidak jelas. Nilai puasa dapat menjangkau lubuk hati terdalam seseorang yang berfungsi untuk membina akhlak mulia.
- Puasa sebagai pengobatan terhadap gangguan mental
Gangguan mental atau jiwa paling banyak terjadi karena rasa dendam, rasa bersalah atau berdosa. Sehingga anda menangani hal tersebut dengan berpuasa. Hal ini dikarena puasa merupakan suatu kegiatan untuk menahan diri dari berbagai godaan. Terlebih lagi melakukan puasa dibulan ramadhan yang penuh berkah. Anda dapat memperbanyak ibadah dan amalan sholeh yang membuat hati lebih tentram dan tenang serta memohon ampun kepada Allah SWT.
Berdasarkan referensi lain yang diteliti oleh seorang dokter Amerika yang bernama Alan Cott pada tahun 1977 menjelaskan bahwa puasa selama 30 hari dapat dijadikan sebagai terapi yang diberikan pada pasien yang memiliki gangguan jiwa untuk membantu proses penyembuhan. Selain itu puasa dapat menyembuhkan seseorang yang mengalami insomnia, rendah diri dan puasa juga dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.