SehatFresh.com – Sterilisasi adalah cara permanen yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan. Sterilisasi terdiri atas berbagai jenis, dua di antaranya adalah tuba implan dan ligasi tuba. Selain jenis, keduanya juga memiliki prosedur yang berbeda.
Tuba implan adalah metode tanpa operasi untuk menghalangi saluran tuba falopi. Metode ini dilakukan dengan menempatkan tabung tipis melalui vagina ke dalam rahim. Untuk melakukannya tak perlu dengan operasi.
Cara kerja metode ini secara ringkas adalah dokter akan memasukkan dua alat kecil bernama essure. Masing-masing essure dimasukkan ke dalam tiap saluran tuba falopi. Begitu masuk, essure akan menimbulkan iritasi dan luka.
Setelah tiga bulan, luka tersebut diperkirakan sudah membesar sehingga mampu menutupi jalan masuk ke saluran tuba falopi. Dengan menutupnya pintu ke saluran tersebut, maka sperma tak bisa masuk untuk membuahi sel telur sehingga takkan terjadi kehamilan.
Prosedur tuba implan diawali dengan membuka serviks. Pada tahap ini, beberapa dokter mungkin menggunakan bius lokal agar area serviks mati rasa. Namun, ada pula yang hanya memberikan obat pereda rasa sakit. Agar essure nanti bisa dimasukkan ke dalam saluran tuba falopi dengan mudah, maka leher rahim perlu dibuka atau dibesarkan.
Setelah leher rahim membesar, maka kaki harus berada pada posisi terangkat dan terbuka lebar (sama seperti ketika Anda melakukan pemeriksaan panggul). Dokter akan mulai memasukkan kateter dan histeroskop ke dalam vagina, melalui leher rahim, hingga mencapai rahim. Alat yang dilengkapi kamera ini memampukan dokter untuk melihat kondisi dalam rahim.
Lalu dengan bantuan kateter, giliran essure yang dimasukkan dan diposisikan pada kedua ujung saluran tuba falopi. Selama dan usai proses ini berlangsung, pasien mungkin akan merasakan kram mirip nyeri saat haid. Begitu essure sudah berada pada posisi yang seharusnya, maka dokter akan memastikan lagi letaknya dengan bantuan sinar X. Prosedur ini bisa memakan waktu antara 10-30 menit.
Setelah selesai, biasanya pasien boleh langsung pulang. Tak sedikit wanita bahkan langsung bekerja beberapa jam atau sehari setelahnya.
Tiga bulan setelah pemasangan essure, pasien biasanya harus menjalani tes HSG (hysterosalpingogram) guna memastikan kalau pintu masuk saluran tuba falopi benar-benar tertutup luka dengan sempurna. Tes ini sebaiknya dilakukan seminggu setelah haid guna memastikan bahwa pasien benar-benar tidak sedang hamil.
Sementara itu, ligasi tuba (tubektomi) adalah metode sterilisasi permanen yang dilakukan melalui pembedahan. Metode ini dilakukan dengan memotong dan mengikat tuba falopi. Cara ini diketahui bisa menghalangi jalan antara ovarium dengan rahim. Sperma tak bisa mencapai sel telur dan tak bisa melakukan pembuahan. Selain itu, sel telur juga tak bisa mencapai rahim.
Beberapa ligasi tuba dilakukan segera setelah melahirkan. Sisanya adalah prosedur elektif yang dilakukan sebagai operasi harian di fasilitas bedah rawat jalan atau rumah sakit. (SBA)