Jika Melakukan Petting Bisa Terjadi Kehamilan?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Seperti yang telah dibahas sebelumnya, petting dalam arti sempit merupakan aktivitas seksual dengan saling menempelkan atau menggesek-gesekkan alat kelamin dengan atau tanpa menggunakan pakaian. Pada aktivitas perangsangan seksual seperti petting, jika tidak terjadi penetrasi sama sekali maka tidak terdapat kemungkinan terjadi kehamilan.

Aktivitas petting yang dilakukan namun menggunakan pakaian juga kemungkinan tidak terjadi kehamilan. Hal ini dikarenakan walaupun sperma menjadi perenang yang handal, tetapi mereka tidak bisa berenang atau bertahan hidup saat air mani terserap kain pakaian yang digunakan.

Bila petting dilakukan saat wanita hanya menggunakan pakaian dalam saja dan pori-pori pakaian dalam memiliki ukuran lebih besar dari ukuran sel sperma, maka kemungkinan kecil bisa terjadi kehamilan. Sel sperma yang berukuran kecil akan dengan mudah menembus pori-pori pakaian dalam dan berenang menggunakan cairan vagina.

Namun pada kesimpulannya saat melakukan aktivitas seksual petting, bila terjadi penetrasi diluar, didekat vulva atau vagina wanita maka terdapat kemungkinan besar terjadi kehamilan. Saat pria orgasme dan terjadi ejakulasi, cairan semen yang keluar mengandung kurang lebih 250 juta sel sperma dan mereka berlomba-lomba untuk masuk kedalam vagina untuk bertemu dengan sel telur.

Untuk mencapai kehamilan prinsipnya hanya dibutuhkan satu saja sel sperma dalam membuahi sel telur. Sehingga saat melakukan petting dan terjadi ejakulasi didekat vagina memungkinkan kehamilan dapat terjadi.

Resiko bertambah besar, bila tangan pria saat menyentuh penis dengan lumuran semen dan kemudian memasukkan tangannya kedalam vagina wanita. Walaupun tidak sebanyak saat ejakulasi didalam vagina, namun sedikit apapun sel sperma hanya dibutuhkan satu saja untuk membuat kehamilan.

Untuk mematikan bahwa kemungkinan terjadi kehamilan, diperlukan pemeriksaan menggunakan test pack atau tes urine beta HCG. Saat terjadi pembuahan hormone HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) yang dihasilkan oleh plasenta akan meningkat dalam urine dan darah selama minggu pertama. (MLD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here