Kebiasaan Wanita Mengonsumsi Soda Dapat Menurunkan Kesuburan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Minum minuman dingin bersoda (soft drink) memnag memberi sensasi yang menyegarkan untuk melepas dahaga. Apalagi jika disajikan dalam keadaan dingin maka akan semakin menyegarkan. Namun, jika anda sedang menjalankan program hamil sebaiknya membatasi konsumsi minuman bersoda.

Hal ini dikarenakan mengonsumsi minuman bersoda setiap hari diduga menjadi salah satu pemicu penurunan kesuburan pada wanita. Benarkah begitu? Minum soda sebanyak satu gelas atau lebih memiliki kaitan dengan penurunan fertilitas, baik pada pria maupun wanita.

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa kandungan aspartam dalam minuman bersoda yang membuat wanita menjadi kurang subur. Aspartam adalah gula buatan yang terbuat dari asam aspartat dan fenilalanin yang memberikan rasa manis 200 kali dibandingkan dengan gula biasa.

Pemanis dalam minuman bersoda yang terbuat dari bahan kimia ini dapat mempengaruhi sitoplasma sel telur yang dihasilkan oleh ovarium. Zat ini menurunkan kualitas sel telur sehingga akan menurunkan peluang untuk hamil. Bila pembuahan berhasil kebiasaan minum soda berisiko mengganggu kualitas embrio dalam kandungan dan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.

Soft drink atau minuman bersoda mengandung banyak gula. Karena itu, secara tidak langsung baik pada pria maupun wanita, kebiasaan soda dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Obesitas inilah yang selanjutnya ikut berperan dalam mengacaukan produksi hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Bisa jadi nantinya sel telur pada wanita dan sperma pada pria menjadi berkurang.

Faktor lain yang mempengaruhi kesuburan:

  1. Merokok, tembakau pada rokok dapat merusak kondisi ovarium sekaligus mempengaruhi produksi hormon pada wanita. Merokok juga dapat merusak DNA dalam sperma yang bisa membuat pria menjadi tidak subur serta meningkatkan komplikasi kehamilan istri. Merokok juga memengaruhi anak-anak hingga cucu anda.
  2. Alkohol, wanita yang mengonsumsi alkohol secara rutin juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan ovulasi atau keluarnya sel telur, sehingga proses kehamilan akan sulit terjadi.
  3. Obat-obatan, saat anda merasa sakit dan hendak mengonsumsi obat, sebaiknya memang berkonsultasi lebih dahulu kepada dokter, hal ini karena beberapa obat-obatan bisa menurunkan peluang terjadinya pembuahan.
  4. Berat badan, baik berat berlebih maupun kurang dapat memengaruhi produksi hormon pada wanita, sehingga bisa menunda terjadinya ovulasi.
  5. Penyakit, seperti diabetes dan hipotiroidisme yang dapat mengurangi kesuburan wanita.
  6. Menopause dini, tingkat kesuburan pada wanita juga dipengaruhi oleh hal ini, dimana indung tekur sudah tidak melepaskan sel telur lagi sebelum usia 40 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here