SehatFresh.com – Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu setiap pasangan suami istri. Ketika seorang wanita hamil, maka periode menstruasinya akan terhenti. Hal ini disebabkan karena sel telur telah dibuahi dan berkembang di uterus. Tapi, mungkinkah seorang wanita yang tengah mengandung mengalami pembuahan untuk kedua kalinya? Kondisi ini sangat mungkin terjadi dan disebut dengan istilah superfetasi.
Superfetasi adalah kejadian langka di mana sebuah janin terbentuk dalam rahim wanita yang tengah mengandung janin lain dari pembuahan yang lebih dulu. Maka, ia akan mengandung dua janin yang beda usia. Akan tetapi, kedua janin yang dikandung bukan bayi kembar.
Pada kasus superfetasi, kedua janin berasal dari sel telur dan pembuahan yang berbeda. Umur kedua janin tersebut pun tentu berbeda. Biasanya usia janin terpaut beberapa hari atau beberapa minggu. Hormon kehamilan biasanya mematikan sistem pada tubuh perempuan sehingga dia tidak bisa berovulasi lagi selama kehamilan.
Maka dari itu, superfetasi dianggap istimewa karena sistem tubuh perempuan tetap bisa berjalan dengan normal dan memungkinan terjadinya ovulasi. Saat ibu hamil mengalami ovulasi, maka sel telur akan dilepaskan oleh indung telur. Ketika masa pelepasan ini sel telur bertemu dengan sel sperma akan dapat terjadi pembuahan berikutnya.
Kondisi inilah yang membuat superfetasi terjadi dan janin tiba-tiba akan bertambah. Kondisi kehamilan superfertasi ini sangat langka terjadi. Begitu juga menurut laporan yang ada, kondisi kehamilan seperti ini jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Tidak ada gejala khusus yang terkait dengan kondisi kehamilan superfetasi ini. Akan tetapi, superfetasi dapat dicurigai ketika seorang dokter memerhatikan bahwa janin kembar tumbuh pada tingkat yang berbeda di dalam rahim. Selama pemeriksaan USG, dokter akan melihat bahwa kedua janin memiliki ukuran yang berbeda. Kondisi ini biasa disebut ketidaksesuaian pertumbuhan.
Walau demikian, dokter mungkin tidak akan mendiagnosis langsung seorang ibu hamil dengan superfetasi setelah melihat bahwa ukuran janin kembar berbeda. Hal ini karena memang ada beberapa penjelasan yang lebih umum untuk gangguan pertumbuhan janin.
Apakah ada komplikasi pada kehamilan superfetasi?
Komplikasi superfetasi yang paling rawan terjadi adalah janin yang usianya lebih muda akan berisiko dilahirkan prematur. Hal itu karena janin memiliki tahap pertumbuhan yang berbeda dengan janin lainnya selama kehamilan. Apabila bayi lahir prematur, maka akan berisiko lebih tinggi memiliki masalah medis, seperti:
- Kesulitan bernapas.
- Berat lahir rendah.
- Masalah pergerakan dan koordinasi.
- Kesulitan makan.
- Pendarahan di otak.
- Neonatal respiratory distress syndrome (NRDS) yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh paru-paru yang kurang berkembang.
Selain itu, ibu yang mengandung lebih dari satu bayi akan berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi tertentu, yaitu:
- Preeklampsia.
- Diabetes gestasional.
- Operasi caesar, waktu operasi caesar tergantung pada perbedaan perkembangan kedua janin.
Ibu dapat mengurangi peluang superfetasi dengan tidak melakukan hubungan seksual setelah hamil, atau menggunakan kondom saat bercinta. Namun, hal ini jangan dijadikan sesuatu yang terlalu dikhawatirkan, karena superfetasi sangat jarang terjadi, bahkan langka. Lagi pula, dokter juga tidak melarang Ibu dan suami untuk melakukan hubungan badan saat hamil, asalkan kondisi kehamilannya aman. (KKM).