Kekerasan Verbal dalam Lingkup Pergaulan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Kekerasan verbal atau fenomena penindasan atau kerap disebut bullying. Bullying adalah salah satu masalah yang hingga saat ini belum bisa diberantas secara menyeluruh dalam lingkungan sekolah. Pasalnya, bullying bisa terjadi tanpa sepengetahuan tenaga pendidik atau pihak yang berwenang di sekolah.

Pada banyak kasus, korban bullying tidak berani memberi tahu siapa pun tentang kondisi yang dialaminya karena diancam oleh si penindas atau bully. Akibatnya, pihak sekolah pun kesulitan untuk melacak tindakan tersebut.

Apa Itu Penindasan verbal?

Jenis bullying ini tidak lebih baik dari penindasan fisik. Penindasan verbal dilakukan dengan kata-kata, pernyataan, julukan dan tekanan psikologis yang menyakitkan atau merendahkan. Karena dampaknya tidak terlihat secara langsung, penindasnya tak akan ragu untuk melontarkan ucapan-ucapan yang tidak pantas dan biasanya hal ini dilakukan ketika tidak ada saksi atau orang dewasa.

Penindasan ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak-anak yang lain. Tak jarang jenis bullying ini dialami oleh anak yang gemuk, canggung atau prestasinya di sekolah kurang tampak. Ciri-ciri korban penindasan verbal yang bisa diamati adalah perubahan sikap seperti jadi tidak minat makan, pendiam, tidak percaya diri dan mudah tersinggung.

Jangan menasihati anak untuk mengabaikan pelaku penindasan verbal. Hal ini justru akan membuat anak percaya pada kata-kata pelaku. Sebaliknya, ajari anak Anda untuk membalas hinaan atau ejekan dari penindasnya dengan cara yang dewasa. Misalnya dengan mengatakan, jangan mengejekku seperti itu atau daripada menghina orang lain, lebih baik cari kegiatan lain saja sana, sambil menatap mata pelaku. Di rumah yang bisa Anda lakukan adalah membentuk rasa percaya diri anak dan mengajari bahwa tak seorang pun layak diperlakukan dengan semena-mena

Setelah verbal, lanjut adanya tindakan pengucilan

Korban pengucilan mungkin tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya. Anak pun jadi terisolasi dan terpaksa menyendiri. Anak juga akan kesulitan mencari teman karena biasanya si penindas punya pengaruh yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.

Apabila anak Anda sering menyendiri, mengerjakan tugas kelompok seorang diri, tidak pernah bermain bersama teman-teman di luar jam sekolah, atau tidak pernah membicarakan soal pertemanannya di sekolah, bisa jadi anak Anda adalah korban jenis bullying ini. Korban pengucilan juga biasanya akan menutup diri dari Anda dan keluarga.

Yang bisa Anda lakukan adalah menyempatkan diri setiap hari untuk mengobrol dan berkomunikasi dengan hangat bersama anak. Tanyakan soal hari-harinya dan perasaannya. Jangan meremehkan permintaan anak jika ia meminta untuk pindah sekolah.

Penindasan verbal juga bisa dilakukan di dunia maya

Jenis bullying di dunia maya (cyberbullying) adalah penindasan yang bisa dibilang cukup baru. Penindasan ini terjadi di dunia maya (Internet) misalnya melalui media sosial, aplikasi chatting, SMS, atau surat elektronik (e-mail). Karena sifatnya yang bebas, anak Anda mungkin menerima penindasan dari orang yang tidak dikenalnya atau orang dengan nama pengguna (username) samaran. Bullying yang terjadi biasanya berupa hinaan atau sindiran. Bisa juga berupa gosip tentang anak Anda yang disebarkan melalui media sosial. (MLS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here