Kelelahan Akibat Kurang Energi pada Remaja

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Masa remaja adalah masa perkembangan fisik dan emosional yang cepat. Pubertas, fluktuasi hormonal dan pertumbuhan tulang dan otot yang cepat dapat berpengaruh pada tingkat energi, yang menyebabkan banyak remaja merasa lelah dari waktu ke waktu. Ketika kebutuhan tidur tidak terpenuhi, kekurangan energi dapat berkembang menjadi kelelahan yang parah.

Memahami sifat kelelahan memungkinkan remaja dan orang tua mereka untuk menemukan solusi yang sehat. Kelelahan pada remaja adalah fenomena yang kompleks tetapi relatif umum. Kurang tidur, alergi, stres dan depresi adalah beberapa penyebab paling umum untuk kekurangan energi pada remaja.

Sebuah survey menyatakan bahwa hanya 20 persen dari remaja memenuhi rekomendasi 9 jam untuk tidur selama seminggu, dengan 45 persen tidur kurang dari 8 jam setiap malam. Pola makan yang buruk juga dapat berpengaruh. Remaja yang mengonsumsi terlalu banyak gula atau kafein atau tidak mendapatkan cukup nutrisi cenderung memiliki energi yang rendah.

Kekurangan energi pada remaja mungkin tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas. Namun, tanda-tanda umumnya termasuk sering menguap, mengantuk ketika di kelas atau kegiatan siang hari lainnya, dan pergerakan lambat. Mudah marah dan sifat toleransi yang rendah akibat stres juga dapat menandakan kelelahan kronis dalam beberapa kasus. Remaja yang lelah sering mengalami kesulitan berkonsentrasi, gangguan kognisi dan suasana hati yang buruk.

Seiring waktu, kekurangan energi akan sangat memengaruhi kinerja dan kualitas hidup. Kekurangan energi dapat merugikan kinerja akademis, juga dapat mengancam keselamatan remaja dalam beberapa kasus. Satu-satunya cara untuk mengobati kekurangan energi pada remaja adalah dengan mengungkap penyebab kondisi tersebut.

Evaluasi medis dapat membantu menentukan faktor yang berkontribusi terhadap masalah kelelahan tersebut. Dalam kebanyakan kasus, mendapatkan 8 atau 9 jam tidur per malam sudah cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan pada anak-anak dan remaja. Diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah obesitas, yang juga dapat memperburuk kelelahan.

Jika anak remaja Anda sering makan junk food, maka doronglah mereka untuk mengonsumsi makanan lebih kaya gizi, seperti buah atau sayuran segar dan biji-bijian. Remaja yang menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang harus segera mencari evaluasi medis.

Riwayat kesehatan menyeluruh yang disertai pemeriksaan fisik seperti urinalisis atau tes darah dapat membantu menyingkirkan penyalahgunaan zat dan gangguan fisik seperti anemia yang diketahui menyebabkan kelelahan. Dalam beberapa kasus, kekurangan energi pada remaja dapat berasal dari kondisi mental atau fisik seperti depresi atau disfungsi ginjal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here