SehatFresh.com – Makan sayur adalah salah satu pola hidup sehat yang mulai masyarakat lakukan saat ini. Sayuran merupakan makanan yang kaya akan serat serta tinggi nutrisi. Segarnya sayuran dipadu dengan dressing yang lezat membuat salad sayuran segera menjadi makanan favorit Anda.
Namun pemilihan dressing atau saus salad yang salah dapat membuat rusaknya kandungan nutrisi yang ada dalam sayuran. Selain pemilihan dressing ternyata pemilihan kualitas sayur juga sangat penting. Mulai dari ciri- ciri sayuran hingga dari mana sayuran tersebut didapatkan.
Berbicara kualitas sayuran, maka tidak lepas dengan label sayuran organik yaitu sayuran yang di tanam dengan sistem pertanian di mana segala kegiatannya lebih mengandalkan bahan-bahan organik (alami) yang tersedia di alam. Tidak ada kandungan kimiawinya karena memang pupuk selama proses penanaman pun dibuat dengan pupuk alami. Selain itu juga untuk para petani lebih aman karena kesehatan mereka akan lebih terjamin, sebab tidak lagi bersentuhan dengan bahan-bahan kimiawi pertanian.
Diva Indraswari Co-Founder Semai Indonesia saat di Pasar Langsat Jakarta, menjelaskan ciri- ciri sayuran organik sebagai berikut:
- Warna sayuran tidak mencolok
Dengan proses tanam alami dan tanpa bibit buatan, sayur organik umumnya berwarna alami cenderung lebih pucat.
- Bentuknya lebih kecil
Sayuran yang ditanam secara organik dibiarkan tumbuh secara alami tanpa dipaksa dengan tambahan bahan-bahan kimia sehingga umumnya mempunyai ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan sayuran yang dirawat dengan tambahan bahan kimia.
- Cepat layu
Daya tahan sayuran organik memang lebih rendah karena sayuran ini tidak menggunakan bahan kimia yang membuat daya tahan mereka lebih kuat. Idealnya, sayuran organik memang harus langsung diproses segera setelah panen.
- Berdaun Bolong
Sayur organik yang tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya selama proses tanam. Karena itu, petani harus mengurus tanamannya lebih intensif sebab tidak ada residu dari zat-zat tersebut ketika masa panen.
Harga sayuran organik pun cenderung lebih mahal dan lebih sulit kita dapatkan. Hal ini karena tidak banyak petani memilih sistem pertanian organik. Juga karena waktu panen dan pengolahan lahan yang membutuhkan waktu relative lebih lama karena tidak menggunakan bantuan hormon untuk mempercepat pertumbuhan tanaman atau pupuk sintetis. (Rinanti Aisa)