Kenali Penyakit Kelima pada Anak-anak

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Terlihat dari namanya saja, penyakit tersebut sudah membuat kita bertanya-tanya. Apakah makna dari penyakit kelima? Penyakit kelima merupakan sebuah penyakit infeksi yang di beberapa negara disebut dengan Slapped cheek (Erythema infectiosum, Fifth disease, Parvovirus B19).

Parvovirus B19 sendiri merupakan virus yang menyebabkan penyakit kelima. Mengapa disebut dengan penyakit kelima? Hal ini dikarenakan berhubungan dengan tanda dan gejala dari penyakitnya, yakni adanya peradangan atau kemerahan pada kulit dan empat ciri khusus lainnya campak, rubela, cacar air dan roseola. Penyakit kelima juga dapat menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan atas pada anak-anak.

Gejala khusus yang terjadi pada penderita penyakit kelima berupa demam, pipi merah atau disebut dengan slapped cheek (bekas tamparan yang ada di pipi), ruam jala dan mungkin batuk, sakit kerongkongan atau pilek. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak antara usia 5 sampai 14 tahun.

Tanda yang paling khas dari penyakit kelima adalah meunculnya bintik-bintik kemerahan.Bintik-bintik kemerahan jika terlihat seperti membentuk garis yang dapat muncul di lengan dan hingga menyebar ke dada, punggung dan paha. Kemerahan dapat memudar tetapi dapat memburuk jika anak tersebut terkena uap panas, seperti saat mandi air panas atau berjemur. Kemerahan ini dapat bertahan selama beberapa minggu. Untuk sebagian anak, bintik merah bisa tidak muncul maka dari itu sulit untuk mengidentifikasi penyakit kelima atau fifth diseases ini.

Apakah penyakit kelima dapat menular? Jawabannya adalah iya, dapat menular. Sama halnya seperti virus-virus lain, virus penyebab penyakit kelima ini ditularkan lewat ludah atau sekresi nasal (hidung). Anak Anda dapat terkena atau menularkan penyakit kelima hanya dengan berbagi mainan atau alat makan atau lewat batuk dan bersin. Begitu anak terpapar parvovirus B19, virus ini membutuhkan waktu 4-20 hari (rata-rata 14 hari) sebelum ia merasakan sakit. Pada saat ini kita harus lebih waspada anak Anda sedang rawan-rawannya menularkan virus tersebut.

Cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah mengajak anak selalu menjaga kebersihan dan melindungi diri sendiri dari paparan bersin. Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan rajin, hindari makan dan minum bersama penderita penyakit kelima.

Selain itu, biasakan Anda mengajarkan anak untuk mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan setiap harinya seperti yang terdapat pada beta karoten, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, vitamin D, melatonin, zinc serta buah dan sayuran yang mengandung flavanoid.

Satu hal yang perlu Anda ketahui adalah penyakit kelima cukup berbahaya bagi ibu hamil. Jika anak Anda sudah terjangkit penyakit kelima sebaiknya tidak dibiarkan dekat dengan ibu hamil, kemungkinan ada pengaruh terhadap bayi yang belum lahir. Konsultasi lebih lanjut mengenai gejala-gejala yang muncul untuk menghindari kelainan pada janin. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here