Ketahui Asal Muasal Kata Ta’jil atau Takjil

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Bulan ramadhan bagi sebagian orang merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu. Karena dibulan ini merupakan bulan yang sangat special tentunya. Dan salah satu yang menjadi ciri khas pada bulan ramadhan ini yaitu kebiasaan masyarakat berburu Takjil untuk hidangan berbuka puasa.

Sebagian dari masyarakat di Indonesia, baik di kota maupun pelosok desa sering mengaitkan istilah Takjil tersebut dengan makanan ataupun hidangan untuk menu berbuka puasa. Kata takjil baru populer dalam waktu 10 tahun terakhir. Karena sebelumnya istilah takjil masih belum populer seperti sekarang ini.

Yang sering didengar dulu adalah ketika ustad ceramah agar segera berbuka puasa dan jangan ditunda-tunda. Sepertinya istilah takjil ini memang sudah melekat oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai menu berbuka puasa. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk mengetahui makna sebenarnya dari takjil ini, agar tidak terus salah kaprah dan bisa diajarkan bagi generasi berikutnya.

Istilah takjil yang dulu tak dikenal kini populer di bulan Ramadan. Entah siapa yang memulai, sekarang takjil didefinisikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa, terutama makanan dan minuman manis yang disantap sebelum berlanjut ke menu utama. Padahal, arti dari takjil sendiri sebenarnya bukanlah makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda yang berarti makanan untuk berbuka puasa.

Makna takjil menurut ilmu bahasa arab ialah “penyegeraan, bersegera, percepatan”, sebuah kata dasar dari ajjala, yu’ajjilu artinya menyegerakan, mempercepat. Ta’jilul fitri = menyegerakan berbuka (puasa). Terlihat disini bahwa makna takjil tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan.

Berdasarkan hadist nabi para ulama menyimpulkan dengan membuat istilah “sunah takjil” yaitu sunah menyegerakan berbuka puasa dahulu ketika azan maghrib tiba sebelum mengerjakan yang lainnya seperti berwudhu, shalat maghrib, shalat sunah dan lain-lain. Bukan dalam arti mendahulukan makan kemudian menunda solat maghrib sampai akhir waktu tapi buka puasa sesegera mungkin dengan sebutir kurma atau seteguk air pun sudah hasil pahala sunah takjil tanpa harus kehilangan keutamaan shalat diawal waktu.

Selain dengan takjil, berbuka puasa dengan kurma atau air putih pun merupakan sunah nabi. Jadi maksud Ta’jil/Takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka. Lalu sekarang mempunyai arti yang berbeda dengan asal pengertiannya yaitu mempunyai arti makanan atau minuman seperti  kolak, es buah dan lainnya.

Salah kaprah dalam penulisan maupun pemahaman memang banyak terjadi di Indonesia, karena Bahasa Indonesia memang banyak mengadopsi bahasa bahasa asing dan bahasa daerah. Sehingga tidak sedikit orang tidak faham asal usulnya atau asal mula sehingga apa yang dimaksud berubah,bahkan bisa rusak. Dari penjelasan dan pengertian di atas sekarang kita dapat mengetahui arti yang sebenarnya tentang Takjil.

Jangan sampai masyarakat terus-menerus berada dalam ketidaktahuan yang menyebabkan kesalahpahaman dan terus mengartikan istilah Takjil dengan hidangan berbuka seperti cendol, es kelapa muda, candil dan sebagainya. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here