SehatFresh.com – Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Pada keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan. Kejadian KPD dapat terjadi sebelum atau sesudah masa kehamilan 40 minggu. Berdasarkan waktunya, KPD dapat terjadi pada kehamilan preterm atau kehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu ke-37 usia kehamilan, sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan terjadi setelah minggu ke-37 dari usia kehamilan.
Pada KPD kehamilan preterm dan KPD kehamilan aterm kemudian dibagi menjadi KPD awal yaitu kurang dari dua belas jam setelah pecah ketuban dan KPD berkepanjangan yang terjadi dua belas jam atau lebih setelah pecah ketuban. Ketuban pecah dini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi:
- Persalinan prematur
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode latentergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90 % terjadi dalam 24 jam setelahketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu 50 % persalinan dalam 24 jam. Pada kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu.
- Infeksi Korioamnionitis
Korioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil di mana korion, amnion,dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu dan janin, bahkan dapat berlanjut menjadi sepsis. Penyebab korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama berasal dari traktus urogenitalisibu. Secara spesifik permulaan infeksi berasal dari vagina, anus atau rektum danmenjalar ke uterus.
Resiko infeksi ibu dan anak meningkat pada ketuban pecah dini. Pada ibu dapat terjadi korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septicemia, pneumonia dan omfalitis. Umumnya korioamnionitis terjadi sebelum janin terinfeksi. Pada ketuban pecah dini premature, infeksi lebih sering daripada aterm.
- Hipoksia dan asfiksia akibat oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal,yaitu kurang dari 300 cc. Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan pecahnya ketuban, terjadi oligohidramnion yangmenekan tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antaraterjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janinsemakin gawat.
- Sindrom deformitas janin
KPD pada kehamilan yang sangat muda dan disertai dengan oligohidramnion yang berkepanjangan menyebabkan terjadinya deformasi janin antara lain :
- Sindroma Potter. Sindroma Potter dapat berbentuk “clubbed feet”, Hipoplasia Pulmonal dan kelainan kranium yang terkait dengan oligohidramnion.
- Deformitas Ekstrimitas
5. Tali pusat tertekan atau kompresi tali pusat
Kurangnya cairan ketuban akibat ketuban pecah dini dapat membuat tali pusat tertekan oleh janin. Pada beberapa kasus, tali pusat bahkan keluar dari rahim dan turun menuju vagina. Kompresi tali pusat dapat menyebabkan cedera otak serius dan bahkan kematian. (KKM)