SehatFresh.com – Kehamilan di usia remaja sepertinya masih banyak terjadi di dunia, di usia 15-19 tahun sudah mengalami kehamilan. Kehamilan di usia terlalu muda atau terlalu tua dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan Anda dan bayi kelak. Beberapa risiko hamil di usia remaja meliputi:
- Anemia
Anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi yang diasup oleh ibu hamil. Anemia saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan kesulitan saat melahirkan. Anemia yang sangat parah saat kehamilan juga dapat berdampak pada perkembangan bayi dalam kandungan.
- Kelahiran prematur
Kehamilan pada usia yang terlalu muda meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi. Kelahiran prematur mempunyai risiko gangguan pernafasan, penglihatan, kognitif, infeksi dan banyak masalah lainnya. Selain itu rongga dan tulang panggul yang belum sempurna bisa sebabkan masalah dalam persalinan.
- Berat badan lahir rendah (BBLR)
Bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun, dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
- Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. Misalnya karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
- Tekanan darah tinggi
Hamil di usia remaja sangat mudah berisiko tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi. Selain itu, juga berisiko menderita preeklampsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urin, dan tanda kerusakan organ lainnya. Pengobatan harus dilakukan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi, tetapi hal ini juga dapat mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan.
- Depresi
Depresi dapat terjadi saat dan pasca melahirkan lebih sering terjadi pada wanita yang terlalu muda untuk usia hamil. Terlebih lagi jika wanita itu tidak menginginkan kehamilannya.
- Penyakit menular seksual (PMS)
Bagi wanita yang hamil muda dikarenakan oleh seks bebas, mungkin mempunyai risiko lebih besar. PMS bisa mengakibatkan risiko juga terhadap kesehatan rahim dan janin.
Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi pada kehamilan usia remaja yaitu sebagai berikut:
- Makan makanan dengan gizi seimbang
Selama kehamilan, ibu remaja membutuhkan asam folat, kalsium, zat besi, protein, dan zat gizi penting lainnya untuk memenuhi kebutuhannya dan bayinya. Ibu remaja sangat membutuhkan tambahan kalsium dan fosfor karena pertumbuhan tulangnya masih berlangsung. Konsumsi suplemen prenatal mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya yang tinggi.
- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat memantau kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan, sehingga kondisi penyakit tertentu saat hamil dapat dicegah.
- Jaga kenaikan berat badan yang sesuai
Kenaikan berat badan yang sesuai dapat meningkatkan kesehatan bayi Anda dan hal ini juga dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Jumlah kenaikan berat badan yang dibutuhkan tiap ibu hamil berbeda-beda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahuinya.
- Lakukan olahraga teratur
Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi atau bahkan mencegah ketidaknyamanan yang dirasakan saat hamil, meningkatkan energi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan aktif bergerak, juga dapat membantu Anda mempersiapkan kelahiran.
- Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan lainnya
Hal ini dapat membahayakan kesehatan Anda dan bayi. Sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan. (KKM)