SehatFresh.com – Remaja merupakan masa peralihan dari seorang anak menuju masa dewasa. Menurut WHO, seseorang dikategorikan sebagai remaja jika berumur 12 sampai 24 tahun. Sedangkan menurut BKKBN remaja adalah mereka yang berusia 11 sampai 21 tahun dengan kategori masa remaja awal yaitu usia 11-13 tahun, remaja usia 14-18 tahun dan 19-21 tahun masuk dalam kategori pemuda.
Dalam masa peralihan tersebut remaja banyak belajar hal yang baru dan juga mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya untuk menjadi orang dewasa. Salah satu yang mengalami perubahan yaitu pada sistem reproduksi.
Pada sistem reproduksi remaja mengalami perubahan baik perubahan fisik maupun perubahan psikis. Dari kedua perubahan tersebut yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah perubahan psikis karena perubahan psikis yang tidak baik bisa menjerumuskan remaja pada hal yang negatif. Salah satunya yaitu terjerumus pada praktek seksual yang tidak sehat.
Contoh praktek seksual yang tidak sehat yaitu melakukan onani atau bahkan remaja berani melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Praktek seksual yang tidak sehat tentunya berbahaya dan memprihatinkan karena jika dibiarkan akan meningkatkan risiko terkena penyakit reproduksi dan juga kematian pada remaja.
Apalagi sekarang ini hal tersebut telah menjadi sorotan pada remaja, karena sekarang ini banyak sekali remaja yang terjerumus dalam praktek tersebut, penyebabnya juga bermacam-macam. Salah satu penyebab praktek seksual tidak sehat pada remaja yaitu kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi baik dari orang tua maupun lingkungan sekitar.
Kurang pengetahuan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja melakukan praktek seksual yang tidak sehat, hal itu disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa ternyata lebih banyak hubungan seksual sebelum menikah terjadi pada remaja dengan pengetahuan yang rendah mengenai perilaku kesehatan reproduksi.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk memberikan edukasi kepada remaja agar terhindar dari praktek seksual yang tidak baik. Peran dalam memberi edukasi kesehatan reproduksi pada remaja dapat dimulai dari keluarga.
Keluarga bisa melakukan upaya seperti membina dan melaksanakan pendidikan agama pada anak, meningkatkan pengertian remaja terhadap dirinya, menciptakan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, memberikan kasih sayang dan rasa aman, bimbingan hidup bermasyarakat dan tentunya berikan pengetahuan dasar mengenai kesehatan reproduksi dan hubungan seksual yang baik. Dengan itu dapat membantu atau membentengi remaja dari hal-hal negatif dan bahaya dari praktek seksual yang tidak baik. (DKA)