Langkah yang Ibu Hamil Lakukan saat Mengetahui Ketuban Pecah Dini

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Ketuban yang pecah menjadi tanda bahwa Anda akan memasuki tahap awal persalinan. Tapi kejadian ini bisa terjadi sebelum Anda menjalani persalinan. Kebanyakan ketuban wanita hamil pecah ketika tahap awal persalinan mau berakhir. Meski persalinan sering diawali dengan kontraksi, kadang ketuban juga bisa pecah sebelum Anda masuk tahap persalinan.

Ini terjadi pada 1 dari 10 wanita dan disebut prelabour rupture of membranes at term (PROM). Untuk sekitar  3 dari 100 wanita, ketuban mereka pecah lebih dini, sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Kondisi ini disebut preterm pre-labour rupture of membranes (PPROM).

  1. Jangan panik

Setelah mengalami pecah ketuban, berusahalah untuk tenang. Diharapkan keluarga yang menemani juga jangan panik.Di sini, peran suami sebagai pendamping utama sangatlah penting. Pastikan suami memberikan pelukan agar Anda bisa merasa tenang.

  1. Bantu ibu hamil untuk duduk

Segera posisikan ibu hamil untuk segera duduk di bangku yang tinggi. Jangan jongkok atau duduk di bawah. Posisi duduk di bangku tinggi agar ibu hamil tidak mengejan sebelum pembukaan sempurna.

  1. Bersihkan cairan ketuban

Bantu ibu hamil untuk membersihkan cairan ketuban. Ganti pakaian dan bersihkan cairan yang membanjiri lantai. Menghindari ada yang kepleset juga ya.

  1. Gunakan pembalut

Cairan ketuban bisa saja masih merembes. Agar lebih nyaman ibu hamil bisa menggunakan pembalut. Ini supaya menahan rembesan air ketuban yang tersisa dan tetap keluar sedikit demi sedikit.

  1. Segera hubungi dokter atau bidan

Hubungi dokter atau bidan dan beritahu mereka, dan bersiaplah untuk menjawab tiga pertanyaan penting:

  1. Jam berapa ketuban pecah? Dokter akan menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah dan kapan Ibu perlu datang ke rumah sakit. Ketika ketuban Ibu pecah, risiko infeksi meningkat, sehingga setelah beberapa jam jika Ibu tidak mengalami kontraksi yang teratur, dokter akan memutuskan untuk menginduksi atau mempercepat persalinan.
  2. Bagaimana tampaknya? Normalnya cairan ketuban terlihat seperti air, bening dan tidak berwarna. Jika ketuban Ibu berwarna hijau atau coklat, hal itu bisa menunjukkan bayi telah mengeluarkan mekonium kotoran pertama dalam rahim dan mungkin merupakan tanda bahaya. Dokter atau bidan akan cenderung meminta Ibu untuk segera datang ke rumah sakit, sehingga mereka dapat menilai warna cairan dan keselamatan bayi.
  3. Seperti apa baunya? Cairan ketuban harusnya tidak berbau. Jika baunya tidak enak, Ibu mungkin memiliki infeksi. Kemungkinan besar Ibu akan diminta untuk datang dan segera diperiksa. Jika ketuban Ibu positif pecah, antibiotik perlu diberikan, karena meningkatnya risiko infeksi pada bayi.
  4. Bersiap ke rumah sakit bersalin. Segera antarkan ibu hamil menuju ke rumah sakit bersalin. Jika menggunakan mobil, suami bisa membantu dengan memberikan alas plastik yang ditiban handuk bersih pada tempat duduk Anda. Ini menjaga rembesan menembus semakin luas. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here