SehatFresh.com – Kebanyakan orang mungkin menilai sehat tidaknya suatu makanan dari jumlah karbohidrat, kandungan lemak, serat dan gulanya. Ternyata, ada unsur lain dalam makanan yang sangat memengaruhi kesehatan, yaitu kandungan asam dan basa dari makanan tersebut. Beragam makanan yang kita makan dapat diklasifikasikan menjadi makanan asam dan makanan alkali (basa).
Makanan asam didefinisikan sebagai makanan yang meningkatkan produk limbah asam dalam darah. Sedangkan, makanan alkali adalah makanan yang menghasilkan abu yang menetralkan asam dalam darah. Indikator kandungan atau sifat asam basa dinyatakan dengan nilai pH.
Kondisi tubuh manusia dikatakan dalam keadaan normal dan sehat jika nilai pH berada pada kisaran 7.35 dan 7.45 yaitu sedikit bersifat basa. Diatas atau dibawah kisaran nilai tersebut, maka tubuh dinyatakan dalam keadaan gejala tidak sehat atau bahkan dalam keadaan sakit. Nilai pH 7.0 adalah netral, dibawah 7.0 bersifat asam dan diatas 7.0 bersifat basa atau alkali.
Diet orang barat diisi dengan makanan yang meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan meninggalkan limbah asam untuk hati, kulit dan ginjal untuk menetralkan dan mengeluarkannya. Drury Kliment menegaskan bahwa kadar asam dalam tubuh meningkat karena konsumsi berlebihan dari protein hewani, produk susu, makanan olahan dan gula.
Hal ini bisa mengarah pada peningkatan asam yang tinggi yang menyebabkan perubahan metabolik. Paru-paru dan ginjal akan mengompensasi kadar asam di atas normal tetapi jika ada penyakit yang mendasarinya, mekanisme tersebut dapat berubah. Nilai pH yang cenderung asam didalam tubuh dapat disebabkan diantaranya karena stres atau depresi, endapan racun dalam tubuh, reaksi kekebalan tubuh atau suatu proses di dalam tubuh yang merusak sel atau menghambat pasokan dalam tubuh, serta masuknya nutrisi ke dalam tubuh.
Tubuh akan mengompensasi pH yang bersifat asam dengan memanfaatkan mineral-mineral yang bersifat alkali. Jika kandungan mineral yang bersifat alkali di dalam tubuh tidak cukup, maka hal tersebut dapat mengakibatkan akumulasi asam di dalam tubuh. pH tubuh yang bersifat asam bisa berakibat pada penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap berbagai mineral dan nutrisi, menurunkan produksi energi di dalam sel, menurunkan kemampuan untuk memperbaiki sel yang rusak, menurunkan kemampuan untuk detoksifikasi, merangsang pertumbuhan sel tumor, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan tubuh menjadi cepat lelah.
pH tubuh yang terlampau asam telah dicurigai sebagai cikal bakal berbagai penyakit, kanker dan penuaan. Protein seperti daging, ikan, ayam, dan produk susu adalah makanan yang bersifat asam karena kaya akan kandungan kolin, fosfor dan sulfur. Sedangkan, buah dan sayuran adalah makanan alkali karena abu yang ditinggalkan mengandung banyak kalium, sodium, kalsium dan magnesium. Sifat makanan sebagai pembentuk asam-basa ini tidak berhubungan dengan rasa makanan.
Misalnya, meski air lemon rasanya asam, air lemon merupakan cairan pembentuk basa, bukan pembentuk asam. Begitu juga dengan buah-buahan matang yang rasanya asam, seperti jeruk bali, nanas, stroberi, dan kiwi bukan pembentuk asam, melainkan pembentuk basa.
Secara umum, sayuran merupakan makanan pembentuk basa. Sedangkan, sumber karbohidrat dan sumber protein merupakan makanan pembentuk asam. Untuk mendapatkan kombinasi makanan yang seimbang guna mempertahankan pH tubuh yang netral, kita bisa menerapkan pola kombinasi asam-basa berupa makanan sumber karbohidrat dengan sayuran atau sumber protein dengan sayuran.