SehatFresh.com – Stroke merupakan jenis penyakit yang banyak dialami oleh orang yang usianya di atas 40 tahun. Istilah medis dari stroke yakni penyakit pembuluh darah otak. Hal ini terjadi ketika pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang mengarah ke kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak.
Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan otak ini memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak tersebut. Stroke adalah suatu keadaan darurat medis yang serius. Sekitar 30% dari penderita stroke meninggal dalam jangka waktu tiga bulan.
Namun, lebih dari 50% pasien yang selamat bisa memulihkan kemampuan perawatan diri mereka dan kurang dari 20% pasien yang menderita cacat berat. Faktor yang memengaruhi pemulihan tergantung pada tingkat keparahan kerusakan otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang terpengaruh), komplikasi yang terjadi dan kemampuan perawatan diri pasien sebelum stroke terjadi.
Menurut Nastiti (2012), ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stroke, diantaranya adalah karena faktor usia, ras, gender dan faktor keturunan. Akan tetapi ada faktor lain yang menyebabkan stroke, namun dapat dicegah diantaranya adalah kebiasaan merokok, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas, dislipidemia dan kebiasaan meminum alkohol.
Selain faktor penyebab, ternyata ada juga kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, diantaranya adalah stress, kurang berolahraga dan pola makan tinggi lemak. Pola makan tinggi lemak merupakan pola makan yang kurang tepat, pasalnya dapat mencetuskan penyempitan pembuluh darah di dalam otak.
Penanganan penyakit stroke bukanlah penanganan yang sepele, maka dari itu kita seharusnya dapat mencegah terjadinya penyakit stroke. Salah satunya dengan menerapkan hidup sehat. Hidpup sehat dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat.
Makanan sehat yang dapat mencegah stroke adalah makanan yang kaya akan serat. Serat yang terdapat di dalam makanan sudah tida diragukan lagi amat bermanfaat. Serat menjaga agar buang air tetap lancar dan membantu menurunkan kolesterol.
Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak terlarut. Serat dalam pencernaan manusia tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim. Meskipun demikian, dalam usus besar manusia terdapat beberapa bakteri yang dapat mencerna serat menjadi komponen serat sehingga produk yang dilepas dapat diserap ke dalam tubuh dan dapat digunakan sebagai sumber energi.
Jenis makanan yang banyak mengandung serat tentunya adalah sayur-sayuran dan buah-buahan di dalamnya paling banyak mengandung selulosa (bagian serat) dan akan mengalami perubahan tekstur pada proses penyimpanan dan pengolahan. Selain itu, serat juga banyak ditemukan pada makanan serealia dan kacang-kacangan.
Serat pada dasarnya memiliki kegunaan diantaranya adalah membuat kenyang karena menyerap air dan mengembang. Menurunkan konsumsi energi dengan cara mencuci konsentrasi lemak dan gula dalam diet yang menyumbangkan sedikit energi. Membantu mencegah bakteri penyebab terjadinya infeksi pada bagian appendix (appendicitis). Membantu mencegah terjadinya konstipasi (sembelit). Kemungkinan menurunkan risiko penyakit jantung dan arteri karena rendahnya konsentarasi kolesterol dalam batas yang normal.
Pada poin terakhir yakni mampu menurunkan risiko penyakit jantung dan arteri, maka dapat disimpulkan bahwa serat merupakan jenis makanan yang dapat mencegah penyakit stroke. (SPT)