SehatFresh.com – Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah akil baligh adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?
Mengingat umumnya wanita hamil dan menyusui sering merasa kepayahan karena harus berbagi zat makanan dengan bayinya. Sering terjadi keraguan pada diri Ibu, karena berpuasa adalah kewajiban bagi seorang muslim untuk menjalankannya, kecuali jika kondisi sakit. Hamil bukanlah penyakit, namun kadang Ibu merasa kurang fit. Di lain sisi, Ibu hamil & menyusui mengemban amanah penting untuk menjaga asupan nutrisi si kecil.
Namun jika ibu hamil dan menyusui sanggup menjalankan puasa, selama tidak membahayakan dirinya dan bayinya, maka itu lebih baik baginya bahkan menurut para ulama wajib baginya berpuasa. Apakah ibu hamil dan menyusui aman berpuasa? Dr Prima Progestian, SpOG menjelaskan,” Ibu hamil dan menyusui sebaiknya :
- Berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dokter akan memeriksa perkembangan janin dan juga kesehatan Anda, sebagai pertimbangan untuk membolehkan Anda berpuasa atau tidak. Jika hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan riwayat kesehatan yang baik dan tidak membahayakan Anda, maka tidak apa-apa jika Anda ikut puasa.
- Selain itu perhatikan asupan nutrisi. Ketika Anda diperbolehkan berpuasa, tentunya Anda harus tetap mengingat asupan nutrisi yang harus dipenuhi kebutuhan janin. Saat berpuasa, maksimalkan pemenuhan gizi Anda pada sahur dan berbuka. Jangan sampai Anda berpuasa melewatkan sahur, karena akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin.” Selama berpuasa asupan gizi dan kalori tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua asupan dipenuhi pada saat sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka – sahur. “Makanan yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, gandum; makanan yang mengandung protein tinggi umpamanya daging, ayam, tahu/tempe.
- Minum susu Ibu Hamil dan Menyusui rasa coklatnya Juara yang sangat disarankan untuk menambah kekuatan,” tambah dr. Prima Progestian, SpOG. Kenapa susu coklat? Karena susu coklat mengandung zat besi dan magnesium, dua nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Zat besi penting selama kehamilan untuk mempertahankan kadar hemoglobin darah, sedangkan magnesium membantu dengan metabolisme asam lemak. Susu coklat juga kaya antioksidan dan flavonoid, zat yang dianggap merupakan antioksidan yang cukup. Antioksidan membantu mencegah kanker dan penyakit kardiovaskular. Dan bagi ibu hamil, zat ini dapat membantu mencegah risiko bayi lahir cacat.
- Usahakan ada sayuran dan buah dalam menu sahur supaya BAB lancar dan tidak terjadi sembelit. Biasanya menu sahur kurang serat sehingga urusan ke belakang jadi tak lancar. Padahal, BAB yang tidak lancar berpotensi menyebabkan gangguan seperti wasir pada ibu hamil.
Sesuai studi terbaru dari jurnal kedokteran Annals of Epidemiology, teobromin dalam kandungan dalam coklat dapat membantu mencegah pre-eklampsia selama kehamilan. Teobromin yang terkandung dalam coklat juga mengatur tekanan darah pada wanita hamil agar tetap normal. Ia dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga menjaga keseimbangan tersebut.
“Susu pada ibu hamil juga bisa berperan sebagai energy booster selama kehamilan dan juga pada masa persalinan yang menguras energi. Susu berperan dalam mengembalikan kondisi tubuh menjadi lebih segar dan sehat,” kata dr. Prima Progestian, SpOG saat ditemui Sehatfresh di Jakarta. Susu yang mengandung Vitamin B6 juga dapat mengurangi rasa mual pada masa kehamilan, 28 jenis vitamin dan mineral lainnya serta kalsium dan zat besi sehingga bisa menyediakan asupan nutrisi komplit yang baik untuk janin dan ibu hamil dan menyusui dengan aroma coklat yang menyegarkan.