Masalah Krisis Sperma pada Pria Muda

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Usia muda identik sekali dengan kondisi kesehatan yang sangat baik karena semua sistem dalam tubuhnya masih dalam keadaan baik atau utuh dan belum mengalami penurunan fungsi masing-masing sistem dalam tubuhnya.

Namun, dewasa ini terjadi masalah pada sistem reproduksi khususnya pada pria muda. Mereka mengalami suatu krisis yaitu krisis sperma. Krisis tersebut terjadi karena adanya penurunan jumlah sperma yang dimiliki oleh pria muda.

Penurunan sperma tersebut terjadi karena kualitas dari sperma yang diproduksi oleh para pria muda jaman sekarang ini. Ada ilmuan yang mengatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah sperma yang cacat sebanyak 90 persen pria muda. Sperma tersebut memiliki betuk yang tidak sempurna yaitu memiliki dua kepala atau bahkan dua ekor.

Tidak hanya bentuknya yang salah, sperma dengan bentak benarpun juga memiliki masalah yaitu pada kekuatan berenangnya. Seperti yang dikatakan oleh Kolumnis New York Nicholas Kristof, bahwa sperma dengan bentuk benar menjadi perenang yang menyedihkan. Sperma membelok seperti sedang mabuk. Jumlah sperma juga menurun tajam dalam 75 tahun terakhir sehingga mempengaruhi kemampuan reproduksi.

Menurunya jumlah dan kualitas pada sperma pria muda ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya kontaminasi dari bahan kimia yang disebut discruptor endokrin atau penganggu endokrin. Bahan penganggu endokrin tersebut dapat ditemukan pada plastik, kosmetik, sofa, pestisida dan produk lainnya lagi.

Krisis sperma ini ternyata juga mempengaruhi persedian sperma yang ada di tempat pendonor sperma seperti di Provinsi Hunan, China. Telah dilakukan sebuah studi oleh peneliti di provinsi tersebut, dan ternyata 56 persen pendonor sperma memenuhi syarat pada tahun 2001 karena sperma mereka masih memenuhi standar yang ditentukan. Sedangkan pada tahun 2015 hanya 18 persen yang memenuhi syarat untuk mendonorkan spermanya. Hal itu terjadi karena kualitas air mani di kalangan pria muda China memang telah mengalami penurunan selama 15 tahun.

Seorang percobaan yang dilakukan selama tujuh tahun di sebuah danau di Ontario dengan menggunakan ikan kecil yang ditambahkan bahan kimia discruptor endokrin. Hasil dari percobaan tersebut yaitu bahwa bahan kimia yang digunakan berdampak buruk pada ikan jantan, sering mengubahnya menjadi ikan interseks, dengan karakteristik dari kedua jenis kelamin, tapi tidak mampu mereproduksi.

Sungguh mengkhawatirkan keadaan krisis sperma pada pria muda. Oleh karena itu, bagi pria muda mulai perbaiki gaya hidup dan menjaga kesehatan reproduksi agar tidak terjadi krisis sperma pada anda. (DKA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here