SehatFresh.com – Kehidupan remaja di Indonesia saat ini berada dalam lingkungan sosial yang sangat jauh berbeda dengan orangtuanya. Saat ini remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya dan ternyata masalah seksualitas di kalangan remaja lebih liberal dibandingkan dengan orangtuanya. Seksualitas merupakan suatu cermin yang menerangkan tentang cinta, hubungan kekasih, sampai melakukan hak-hak seks dan kekerasa seks.
Hal ini tentunya perlu pengawasan dan informasi dari orangtua agar anak remajanya tidak melakukan hal-hal yang tidak baik. Sebagian besar orangtua terkadang masih merasa jengah dan tabu untuk memberikan informasi mengenai pendidikan seks kepada anaknya terutama dikalangan remaja.
Padahal hal ini penting diberikan kepada anak sejak dini setidaknya saat masa pubertas. Pendidikan seks harus dilakukan oleh orangtua sebelum anak memasuki masa pubertas dan orangtua harus mendampingi anak untuk membicarakan hal mengenai seksualitas.
Orangtua pada saat memberikan pendidikan seks harus melibatkan unsur hak asasi manusia dimana pendidikan tersebut didampingi oleh ajaran agama, iman dan norma-norma yang ditentukan masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan agar anak mengetahui batasan-batasan yang tidak harus dilakukan olehnya. Apasaja yang perlu anda bahas pada anak remaja mengenai pendidikan seks?
Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris menyatakan bahwa anak laki-laki di usia pra remaja sering merasa cemas dengan perubahan fisik yang terkait dengan masa pubertas, berikut ini beberapa pendidikan seks yang perlu anda berikan kepada anak, antara lain :
- Berikan informasi mengenai pengertian pubertas dan perubahan fisik apa saja yang akan terjadi pada pria seperti perubahan suara, muncul jerawat, tumbuh kemaluan di area tubuh tertentu, dll.
- Memberikan panduan mengenai merawat diri masa pubertas.
- Menjelaskan apa yang dimaksud ereksi, mimpi basah, ejakulasi dan masturbasi.
- Memberikan informasi mengenai hubungan seks dan aktivitas seksualan seperti ciuman, pelukan, dll.
- Menjelaskan bagaimana cara menjalin hubungan dengan lawan jenis dan sesama jenis.
- Memberikan batasan mengenai seks dengan melibatkan pendidikan agama dan moral.
Seorang ramaja wanita yang berusia 9-10 tahun akan merasa khawatir akan perubahan fisik yang akan terjadi pada masa pubertas. Tujuan diberikannya pendidikan seks pada remaja masa pubertas yaitu memberikan pengertian, mengurangi ketakutan dan kecemasan, membentuk sikap pribadi anak, memberikan pengertian bahwa hubungan manusia dapat memberikan kepuasan, mengajarkan nilai moral dan agama, memberikan pengetahuan mengenai kesalahan dan penyimpangan seksual serta mengurangi prostitusi. (KMY)